Jangan terkecoh dengan judulnya dulu, ya, Bela. Meskipun dinamakan penerbangan hantu, penerbangan ini tidak ada kisah mistisnya, lho! Bagi kamu yang sering berpergian dengan pesawat, pasti tidak asing dengan istilah ini.
Istilah ini sering dikaitkan dengan hal-hal, di mana sebuah pesawat yang pernah mengalami kecelakaan terbang mengangkut penumpang. Dikutip Simple Flying, penerbangan hantu adalah sebutan maskapai pesawat terus menerbangi rute, meski tidak ada penumpang di dalamnya (maskapai kosong).
Hal ini bertujuan agar maskapai dapat mempertahankan slot mereka di bandara.Sebelum pandemi, setiap maskapai wajib memenuhi peraturan 80:20, yakni maskapai harus menggunakan 80 persen slot waktu agar dapat mempertahankan slot mereka di bandara
Peraturan itu dinamakan dengan "use it or lose it" gunakan atau kehilangan yang dibuat oleh Komisi Eropa dan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA). Sayangnya setelah pandemi, peraturannya berubah menjadi 50:50 karena adanya pembatasan. Tetapi, per 27 Maret 2022, slot waktu yang digunakan naik menjadi 70 persen.
Chief Executive Officer Lufthansa Group, Carsten Spohr, mengatakan dengan adanya aturan “use it or lose it” membuat maskapai harus melakukan banyak penerbangan tambahan untuk mencapai target tersebut.
“Kita harus melakukan 18.000 penerbangan tambahan yang tidak perlu hanya untuk mengamankan (jalur) lepas landas dan mendarat dengan benar,” katanya.
