Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Info Wisata Candi Borobudur, Magelang: Sejarah, Rute dan Harga Tiket

Salah satu keajaiban dunia yang memesona

Niken Ari Prayitno

Siapa pun tentu terpesona jika melihat betapa megahnya Candi Borobudur yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini. Susunan batu nan kokoh tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya, membuat kita bertanya-tanya bagaimana cara mereka mendirikannya di masa lampau?

Bukan hanya menampilkan susunan candi batu biasa, di setiap dindingnya, terpahat relief yang menceritakan sejarah panjang kerajaan Buddha pada masa Dinasti Syailendra. Karena sarat nilai sejarahnya inilah, tak heran jika Candi Borobudur menjadi tujuan wisata bagi turis domestik maupun mancanegara.

Bagaimana sejarah, rute, hingga harga tiket Candi Borobudur ini? Simak informasi selengkapnya berikut.

Sejarah singkat Candi Borobudur

Unsplash.com/Mario La Pergola

Candi Borobudur merupakan candi peninggalan umat Buddha terbesar di dunia. Candi ini dibangun di masa Dinasti Syailendra atau sekitar pada tahun 780-840 Masehi. Setelah selesai dibangun, Candi Borobudur sempat hilang dari peradaban karena tertimbun lava dan material lainnya yang diakibatkan oleh letusan Gunung Merapi.

Kemudian, pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan oleh pasukan Inggris. Di bawah kepemimpinan Sir Thomas Stanford Raffles, area Candi Borobudur dipugar, dibersihkan dan diperbaiki. Proses pembersihan ini selesai secara menyeluruh pada tahun 1835.

Hingga saat ini, Candi Borobudur menjadi tujuan wisata yang patut dikunjungi ketika menyambangi Magelang, Jawa Tengah. Pernah hilang dan ditemukan kembali, membuat Candi Borobudur masuk ke dalam situs keajaiban dunia versi UNESCO.

Tiga zona di Candi Borobudur melambangkan fase kehidupan manusia

Unsplash.com/Mario La Pergola

Secara keseluruhan, relief di Candi Borobudur terdapat 504 dengan sikap meditasi dan enam posisi tangan yang berbeda. Selain itu, di Candi Borobudur terdapat tiga zona berbeda yang masing-masing melambangkan fase kehidupan manusia.

Zona 1 Kamadhatu, yakni alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang. Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat yang menggambarkan sifat dan nafsu manusia.

Zona 2 Rupadhatu, yaitu alam peralihan, yakni masa manusia yang telah dibebaskan dari urusan dunia. Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung Buddha. Di zona ini terdapat 328 patung Buddha yang memiliki hiasan relief pada ukirannya.

Zona 3 Arupadhatu, yaitu alam tertinggi, rumah Tuhan. Dalam zona ini terdapat tiga serambi berbentuk lingkaran yang mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia. Di zona ini tidak ada ornamen atau hiasan yang melambangkan kemurnian tertinggi.

Tiga museum di dalam Candi Borobudur

Bukan hanya bisa menikmati keindahan Candi Borobudur, di kawasan candi, kamu juga bisa menikmati tiga museum yang dapat kamu kunjungi secara gratis. Apa saja museum tersebut? Simak berikut ini.

1. Museum MURI/GUSBI (Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia)

Indonesiakaya.com

Museum MURI (Museum Rekor Indonesia) yang terdapat di dalam kawasan Candi Borobudur ini didirikan oleh Jaya Suprana, pada 27 Januari 1990. Di dalam museum ini, terdapat 1.300 koleksi rekor yang pernah dipecahkan oleh orang Indonesia. Bukan hanya koleksi rekor, ada juga galeri seni dan benda-benda unik yang dapat kamu nikmati di sini.

2. Museum Kapal Samudra Raksa

Borobudurpark.com

Tak jauh dari Museum MURI terdapat Museum Kapal Samudra Raksa yang berisikan kapal besar bernama Samudra Raksa. Samudra raksa berarti pelindung lautan. Disebut pelindung lautan karena kapal tersebut pernah mengarungi lautan dari Afrika hingga Indonesia. Jika kamu ingin memasuki kapal tersebut, kamu dikenakan biaya lagi sebesar Rp100 ribu per orangnya.

3. Museum Karmawibhangga

wikipedia.org

Didirikan pada tahun 1983, Museum Karmawibhangga atau Museum Borobudur berisikan artefak arkeolog yang ditemukan di sekitar kawasan Borobudur. Pemugaran besar-besaran di kawasan ini dilakukan pada tahun 1975 hingga 1982 dibantu oleh UNESCO. 

Rute menuju Candi Borobudur

Unsplash.com/Mario La Pergola

Untuk menuju kawasan Candi Borobudur, terdapat tiga cara yang dapat kamu tempuh. Cara tersebut adalah sebagai berikut.

Menggunakan bus dari Yogyakarta

Dari Yogyakarta, kamu perlu menuju terminal bus Jombor untuk menaiki bus jurusan Borobudur. Jika kamu berada di dalam kota, kamu dapat menaiki bus Trans Jogja jurusan terminal Jombor.

Bus Jurusan Borobudur biasanya berukuran lebih kecil daripada bus antarkota antarprovinsi dengan harga sekitar Rp10 ribu. Waktu tempuh biasanya sekitar satu jam.

Setelah sampai di terminal Borobudur, kamu dapat melanjutkan perjalanan dengan becak, dokar, atau berjalan kaki. Namun, jika kamu berada di Yogyakarta International Airport (YIA), kamu bisa menaiki bus Damri jurusan bandara - Borobudur langsung.

Menggunakan kendaraan pribadi dari Yogyakarta

Jalan utama menuju Borobudur dari Yogyakarta adalah melalui Jalan Magelang.

Untuk menuju jalan Magelang, kamu dapat menuju terminal bus Jombor. Dari Jombor bergeraklah ke arah utara menuju Kota Magelang. Setelah sekitar 40 km, kamu akan menemui Tugu Bambu Runcing Muntilan.

Tak lama setelah tugu, kamu akan bertemu pertigaan Palbapang ( Mungkid Magelang), ambil arah kiri. Jarak Palbapang sampai Borobudur sekitar 10 km. Candi Mendut sekitar 4,5 km.

Menggunakan bus dari Semarang

Dari terminal bus semarang, kamu dapat naik bis jurusan Jogja-Magelang. Kamu dapat turun di beberapa tempat seperti di Terminal Bus Magelang, atau persimpangan Blondo (pertigaan antara Mertoyudan dan Blabak), atau persimpangan Palbapang (pertigaan antara Blabak dan Muntilan).

Dari situ kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju terminal Borobudur menggunakan bus arah Borobudur. Jarak Semarang-Borobudur sekitar 90 km, waktu tempuh sekitar 3,5 jam.

Harga tiket Candi Borobudur

Unsplash.com/Bill Fairs

Untuk memasuki kawasan Candi Borobudur, harga tiket yang dikenakan cukup bervariasi. Harga tiket tersebut yakni sebagai berikut.

  • Pengunjung berusia di atas 10 tahun: Rp50.000
  • Pengunjung berusia 3-10 tahun: Rp25.000
  • Rombongan dengan minimal 20 orang: Rp25.000 per tiket
  • Tiket terusan Candi Borobudur-Candi Prambanan: Rp75.000
  • Tiket terusan Candi Borobudur-Candi Prambanan untuk usia 3-10 tahun: Rp35.000
  • Wisatawan asing berusia di atas 10 tahun: US$25 atau sekitar Rp360.000
  • Wisatawan asing berusia 3-10 tahun: US$15 atau sekitar Rp215.000

Itu dia info wisata Candi Borobudur, sejarah, rute dan tiketnya. Semoga saat pandemi ini berlalu, kita bisa mengunjungi situs sejarah tersebut, ya!

IDN Media Channels

Latest from Travel