Sering berseliweran di internet, sebenarnya apa yang dimaksud dengan istilah "Vrindavan”?
Biasanya, kamu akan menemukan kata “Vrindavan” di kolom komentar unggahan konten dari kreator India atau sesuatu yang berhubungan dengan budaya di negara anak benua tersebut. Namun, meski sering digunakan sebagai guyonan, ternyata Vrindavan adalah sebuah kota di India, tepatnya di distrik Mathura bagian Uttar Pradesh.
Sebagai salah satu kota suci umat agama Hindu, Vrindavan adalah tempat ziarah paling populer di India. Di dalam kitab suci umat Hindu nama Vrindavan sering kali disebut karena kota ini diyakini sebagai tempat di mana Dewa Krishna menghabiskan sebagian besar masa kecilnya.
Jika kita mengenal Mathura sebagai tempat kelahiran Sir Kresna dan masuk ke dalam tujuh kota suci umat Hindu, maka Vrindavan adalah situs hutan kuno yang menjadi tempat masa kecil Krishna. Vrindavan berasal dari dua suku kata, yakni “Vrinda” yang artinya tanaman tulsi dan “Van” berarti hutan. Diyakini jika dahulu Vrindavan adalah tempat di mana tanaman tulsi banyak tumbuh.
Dalam kisah yang lain dituliskan jika salah satu dewa yang bergabung dengan Krishna dalam lila Vrindavannya adalah Vrinda Devi yang muncul sebagai tanaman tulsi. Dalam wujud sebagai tanaman tulsi ia menyelimuti hutan Vrindavan yang luas. Vrinda Devi akan membantu para pencari untuk menemukan Krishna karena ia selalu dekat dengan sang dewa.
Vrindavan memiliki sekitar 5000 kuil yang didedikasikan untuk Dewa Krishna. Setiap tahun ada lebih dari tiga juta orang berdatangan ke kota suci ini, berdoa di dalam kuil, mandi di sungai Yamuna, dan berjalan-jalan di hutan. Konon katanya, beberapa orang dapat merasakan getaran spiritual saat berkunjung ke tempat-tempat Krishna melakukan aktivitas ketuhanannya.
Nama Nidhivan artinya hutan tulsi atau hutan harta karun. Hutan ini dikelilingi oleh pepohonan dengan cabang yang terjalin dan membungkuk ke tanah sehingga meninggalkan kesan yang menakutkan. Kabarnya, ada lebih dari 1500 pohon tulsi yang tumbuh di sini. Sayangnya, setelah jam 8 malam pintu masuk ke Nidhivan akan ditutup sebab ada peraturan yang melarang untuk berada di dalam hutan di malam hari.
Dalam mitologi tertentu dikisahkan jika pada malam hari Krishna akan datang dan berdansa sepanjang malam dengan para Gopinya. Karena itu bahkan hewan pun enggan untuk menetap saat gelap menyelimuti hutan. Desas desusnya, jika ada yang menonton tarian Krishna maka dirinya akan menjadi tak berdaya hingga tidak dapat menggambarkan apa yang telah dilihatnya.
Menurut cerita rakyat, setelah Krishna membunuh iblis Kesi sang dewa pun mandi di sungai Yamuna untuk membersihkan dirinya dari darah sang iblis. Karena cerita itulah wilayah ini menjadi terkenal dan menjadi tempat religi yang populer.
Setiap harinya, pukul 4.30 sore, akan dilakukan ritual bernama “Aarti” untuk memanggil ibu Yamuna. Ritual ini adalah bentuk untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Yamuna karena telah menjadi kekuatan keibuan serta memuliakan keberanian dan kebesaran Krishna karena telah menyelamatkan mereka.
Juga dikenal dengan nama Uma Shakti Peeth, kuil ini dibangun di dekat Radabaugh di Vrindavan. Kuil ini didedikasikan untuk Dewi Parvati dalam wujud Katyayani. Dibangun pada tahun 1923, kuil ini telah mengalami banyak renovasi selama satu dekade. Meski telah direnovasi, bagian utama candi masih utuh. Dari luar seluruh candi terbuat dari marmer putih dengan pilar dari batu hitam untuk menopangnya.
Menurut legenda, rambut Maa Sati rontok di sini saat Dewa Wisnu memotong mayatnya untuk membebaskan Dewa Siwa dari kesedihan karena kehilangan istrinya, Sati. Di kuil ini, pedang Devi, yang disebut Uchawal Chandrahaas, juga disembah. Setiap tahun, terutama saat Navratri, kuil ini dibanjiri peziarah yang datang untuk berdoa kepada Dewi Katyayani dan meminta berkahnya.
Terletak di kaki bukit 51 km timur laut Mathura, Nandgaon dikenal sebagai rumah orang tua angkat Krishna, Nanda dan Yasoda. Daya tarik utama kota ini adalah kuil yang dibangun di atas bukit Nandishwara yang di dalamnya terdapat sebuah legenda.
Diceritakan jika Dewa Siwa pernah berdoa kepada Krishna agar diizinkan menonton hiburan transendentalnya. Akhirnya, setelah bertahun-tahun melakukan penebusan dosa, Krishna pun mengabulkan keinginannya.