Meski bukan hal baru, tumbuhnya rumput di gurun ini membuat warga Arab Saudi beramai-ramai mengunggah potretnya di media sosial. Fenomena ini juga membuktikan salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا.
Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.”
Tak hanya menggambarkan kondisi hari ini, kata "kembali" dalam hadis tersebut juga merujuk pada kondisi alam Arab Saudi di masa lalu. Michael Petraglia, profesor evolusi manusia dan prasejarah di Fakultas Arkeologi Universitas Oxford, pernah melakukan penelitian bernama The Palaeodeserts Project yang hasilnya dituangkan dalam Green Arabia: Human Prehistory at the Crossroads of Continents. Proyek tersebut membuktikan bahwa negara ini dahulu merupakan tanah yang subur.
“Kami menyebutnya Arab Hijau karena di masa lalu Arab selalu hijau, dengan padang rumput, lanskap hutan, sungai, dan danau,” kata Michael Petraglia, dikutip dari The National News.
Sungguh besar kekuasaan Tuhan sehingga bisa menumbuhkan rerumputan di hamparan gurun pasir. Apakah kamu pernah menyaksikan fenomena alam ini secara langsung, Bela?