7 Taman Nasional yang Dapat Dikunjungi di Amerika Serikat

ʻAkaka Falls State Park terletak di negara bagian Hawaii. Pemandangan taman nasional semakin indah dengan adanya air terjun tinggi yang dikelilingi dengan banyak pepohonan di sekitarnya. Di taman nasional ini kamu juga akan menemukan ikan langka, jika beruntung. Ikan tersebut bisa memanjat tebing di sekitarnya menggunakan pengisap yang ada di tubuhnya.

Bagi kamu yang suka wisata sejarah, Medicine Rocks State Park, Montana bisa menjadi alternatif pilihan yang harus kamu kunjungi. Taman nasional ini merupakan situs kuno yang dihiasu dengan pilar batu pasir berlubang yang tidak biasa dan dianggap suci oleh Suku Indian, suku asli Amerika.

Sekilas, taman nasional satu ini terlihat unik dan seperti tungku kuno dalam ukuran besar. Taman Bersejarah Ward Charcoal Ovens, Nevada memang seperti oven batu besar di padang pasir yang konon pernah memicu ledakan perak besar di Nevada. Ada juga desas-desus yang beredar kalau tempat ini menjadi tempat persembunyian bagi penjahat.

Berbeda dengan taman nasional yang lainnya, Taman Julia Pfeiffer Burns, California berada tepat di pesisir pantai dengan banyak tebing di sekelilingnya. Di salah satu tebingnya, terdapat air terjun setinggi 80 kaki yang mengalir langsung ke Samudera Pasifik. Air pantainya yang biru dan rimbunnya pepohonan di sekitarnya, membuat kita betah berlama-lama di sini.

Taman Bill Baggs Cape Florida, Florida menjadi taman nasional tertua di sana. Meski kurang nyaman jika berkunjung dalam waktu yang lama, kamu bisa mengeksplorasi Mercusuar Florida, salah satu bangunan tertua yang pernah dibangun di daerah Miami.

Menyusuri danau menggunakan perahu bisa menjadi pilihan berwisata yang tidak biasa di sini. Kamu bisa melakukan pemotretan dengan latar bakau nan eksotis. Jika beruntung, kamu bisa melihat mutiara mentah dengan mata telanjang dan membawanya pulang untuk untuk souvenir.

Aliran air keluar dari batu menjadi keunikan tersendiri bagi Taman Franconia Notch, New Hampshire. Henry David Thoreau adalah sosok yang menemukan lubang gletser tersebut dan sekarang dikenal dengan nama The Basin. Gunakan sepatu karet yang nyaman saat berkunjung ke sini karena undakannya yang licin.