Dilihat secara historis dan geografis, Cirebon merupakan kota pelabuhan yang sanga penting di abad 18-19. Kain dan tekstil menjadi salah satu komoditas perdagangan utama di sana. Karena menjadi tempat bertemunya banyak pedagang dari berbagai negara, tak heran kalau batik Cirebon dipengaruhi oleh budaya Eropa, Tiongkok, dan Arab.
Motif batik Cirebon yang sangat terkenal adalah Batik Mega Mendung. Batik ini terinspirasi dari motif awan khas budaya Tiongkok. Bedanya, motif Batik Mega Mendung selalu digambarkan dengan gradasi warna dari gelap dengan dasar warna yang lebih terang.
Filosofi di balik motif Batik Mega Mendung adalah jangan mudah marah atau emosi. Saat membuatnya pun, sang pengrajin harus dalam kondisi sabar, tenang, dan telaten. Diharapkan pula, saat menggunakannya, si pemakai Batik Mega Mendung dapat menahan emosinya, sabar, dan tidak mudah marah.
Ternyata, di balik motif unik khas batik dari tiga kota ini, tersimpan makna yang sangat mendalam. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang batik, kamu bisa mengaksesnya di Google Arts & Culture.
Google Arts & Culture menjadi partner inovasi bagi lembaga-lembaga kebudayaan di seluruh dunia mulai tahun 2011, menyediakan akses ke koleksi seni dari setidaknya 2.000 museum. Inisiatif ini menghadirkan cara imersif untuk menjelajahi seni, sejarah, dan keajaiban dunia. Berbagai teknologi juga terus dikembangkan untuk membantu melestarikan dan membagikan budaya sekaligus memungkinkan kurator untuk membuat pameran menarik secara online maupun offline. Google Arts & Culture tersedia gratis untuk semua orang melalui web di g.co/indonesiantextiles atau Aplikasi Google Arts & Culture (iOS dan Android).
Sejak 2016, Google aktif bekerja untuk menambahkan lebih banyak konten dari museum dan tempat bersejarah di Indonesia ke Google Arts & Culture. Di antara yang saat ini tersedia adalah Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Galeri Batik Yayasan Batik Indonesia (YBI), Monumen Nasional (Monas), Yayasan Biennale Yogyakarta (Taman Budaya Yogyakarta), Museum Seni Agung Rai (ARMA), Museum Wayang Jakarta, Sangiran, Borobudur, dan Ciputra Artpreneur.
Mudah bukan untuk belajar dan mengetahui lebih lanjut soal batik ini?