Rizki Aulia, atau yang lebih dikenal dengan Kiki Ucup, adalah salah seorang promotor konser yang terkena dampaknya. Ia pernah menemukan kejanggalan pada festival musik Pestapora yang ia selenggarakan pada tahun 2022 dan 2023, yakni lebih dari separuh pembelian tiket tercatat berasal dari domain di Amerika Serikat. Akibatnya, promotor tidak bisa mendeteksi dimana lokasi pembeli dengan antuasiasme tinggi.
“Ini mengindikasikan bahwa mereka menggunakan bot untuk mendapatkan tiket. Promotor jadi nggak bisa nge-mapping nih sebenarnya antusias tertingginya dan pembeli tingkat terbanyak tuh ada di mana.” ujar Kiki. Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik mengenai risiko pembelian tiket konser melalui calo serta perlunya pembenahan sistem penjualan tiket.
Tak hanya promotor, Ananda Badudu, musisi dari kelompok musik Banda Neira ini juga ingin keadilan dan keamanan bagi penggemar musik saat membeli tiket konser. Menurutnya, pemanfaatan bot untuk membeli tiket konser adalah contoh pemanfaatan teknologi untuk tujuan yang salah. Hal tersebut juga berdampak pada finansial industri musik.
“Dana dari konsumen seharusnya dimanfaatkan untuk menutup produksi atau memberi profit bagi promotor dan artis untuk menjamin perputaran dan kesinambungan industri, tapi calo menggiringnya ke luar ekosistem sehingga merugikan stakeholder utama dalam industri yakni konsumen, artis, dan promotor,” ujarnya.