Dengan warisan intelektual seperti Harry Potter, DC Comics, The Lord of the Rings, hingga Friends, tidak heran Warner Bros. menjadi "piala emas" yang diperebutkan banyak pihak. Analis dari Bank of America menilai bahwa nilai realistis perusahaan bisa mencapai US$30 per saham, mengingat kekuatan IP dan katalog yang dimilikinya.
Lebih dari sekadar studio film, Warner Bros. juga memiliki HBO, CNN, Discovery Channel, serta platform streaming Max—kombinasi yang sulit disaingi di industri hiburan global. Nggak heran banyak rumah produksi rela menggelontorkan nilai uang yang fantastis untuk memilikinya.
Kabar potensi penjualan Warner Bros. menjadi refleksi perubahan besar yang tengah terjadi di dunia hiburan. Setelah bertahun-tahun mendominasi layar lebar dan televisi, kini studio legendaris ini harus menavigasi dunia baru: era streaming yang menuntut kecepatan, efisiensi, dan adaptasi ekstrem.
Apakah Warner Bros. akan menjadi bagian dari Netflix? Atau justru lahir kembali sebagai dua entitas terpisah seperti yang direncanakan? Satu hal yang pasti, apa pun hasilnya nanti, sejarah Hollywood tidak akan pernah sama lagi.