pexels.com/rodnae-productions
Pemerkosaan menjadi suatu pengalaman kelam bagi kehidupan seseorang, baik itu laki-laki atau perempuan. Salah seorang korban Reynhard membuka identitasnya dan menceritakan pengalaman buruknya itu. Korban itu bernama Daniel, ia awalnya tidak mengetahui bahwa dirinya ternyata adalah korban pemerkosaan Reynhard.
Kala itu, tahun 2015, Daniel baru saja merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya. Ia sempat brpisah dari teman-temannya setelah perayaan tersebut.
"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," katanya.
pexels.com/rodnae-productions
Keesokan paginya, ia bagun di sofa dengan pakaian lengkap dan merasa sedikit pusing, tapi ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Daniel mengaku tidak mengingat apa-apa. Ia hanya melihat kaki orang sedang berjalan dan hanya bisa mematung.
Setelah mereka pergi, ia lekas bangkit, lari meninggalkan ruangan tersebut. Sejak saat itu, ia terus bertanya-tanya namun tidak mempertimbangkan untuk lapor polisi karena "meragukan diri sendiri", "merasa bodoh", dan "tidak tahu apa yang telah terjadi".
Barulah dua tahun kemudian, pada tahun 2017, seorang detektif menghampirinya dan memperlihatkan foto-foto serangan Reynhard dua tahun lalu. Ia baru saja mengetahui saat itu juga bahwa dirinya adalah korban pemerkosaan. Meski merasa lega karena pertanyaanya terjawab, namun bukan itulah yang sebenarnya ia inginkan.
Dirinya bisa dikatakan hancur saat itu juga.
pexels.com/rodnae-productions
"Mengerikan melihat diri saya begitu rapuh dalam foto-foto yang diabadikan orang lain. Anda bisa melihat saya dalam keadaan koma. Saya tampak (seperti) sudah meninggal. Saya bisa melihat cara dia (sang detektif) menatap mata saya bahwa dia mengenali saya. Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya," cerita Daniel.
"Untuk bisa bicara sebagai pria bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sangat sulit. Membuat saya begitu rapuh," tambahnya.
Ia pun ditawari pendampingan dan yang paling penting baginya adalah berbicara dengan ayahnya.
Itulah fakta baru dan potret baru yang dirilis oleh Kepolisan Manchester Raya dengan BBC jelang penayangan film dokumenter BBC berjudul Catching a Predator.