Menurut hasil laporan Strava, mengungkapkan bahwa orang-orang di seluruh dunia memprioritaskan rutinitas yang seimbang ketimbang hanya memaksakan diri dalam menjaga kebugaran holistik. Mereka juga semakin terdorong untuk bersosialisasi dalam berolahraga.
Pada tahun 2024, persepsi tentang gaya hidup aktif mengalami pergeseran. Orang-orang lebih mengutamakan keseimbangan daripada kelelahan dengan memprioritaskan olahraga singkat dan hari istirahat dalam latihan maraton.
Ketika beberapa orang mendorong diri terlalu keras, bahkan sampai ke titik ekstrem, telah tergantikan oleh pandangan yang lebih berkelanjutan dalam berolahraga. Hal tersebut membantu mereka untuk tetap aktif dalam jangka panjang sambil tetap mengutamakan kesehatan mental dan istirahat.
- Olahraga yang lebih singkat semakin diminati: Secara global, lebih dari 20% dari semua aktivitas fisik adalah olahraga mikro (di bawah 20 menit), yang membantu orang mempertahankan rutinitas yang berkelanjutan
- Istirahat menjadi prioritas: Para pelari yang berlatih untuk marathon menambahkan lebih banyak hari istirahat dan pemulihan aktif ke dalam jadwal mereka, dengan 51% hari dalam 16 minggu sebelum lomba adalah hari istirahat. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan persentase mencapai 42%.
- Manfaat berhenti untuk bersosialisasi: Olahraga dalam grup besar di seluruh dunia meningkat 13%, dengan waktu istirahat 3x lebih banyak daripada mereka yang beraktivitas sendiri. Temuan ini mencerminkan waktu berhenti yang digunakan untuk ngopi atau mengobrol di tengah latihan.
Strava juga mengungkapkan bahwa fokus pada keseimbangan ini tidak menghambat progres olahraga, dengan 72% target lari pada 2024 tetap tercapai, begitu juga dengan 77% target bersepeda. Strava juga mencatat peningkatan jumlah marathon, ultra-marathon, dan century ride sebesar 9% di tahun ini.