Sebenarnya, cukup mengejutkan saat mengetahui, kalau selama berabad-abad kalender tersebut tidak sepenuhnya sinkron dengan matahari. Permasalahanitu yang akhirnya membuat Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian, pada tahun 46 SM.
Pada reformasinya, Caesar menetapkan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru. Terasa cukup spesial karena pada masa tersebut, perayaan Januari sebagai awal tahun baru disertai dengan mempersembahkan korban pada Janus.
Budaya perayaan tahun baru juga dilengkapi dengan bertukar hadiah satu sama lain, mendekorasi rumah dengan ranting pohon salam, dan menghadiri pesta yang meriah.
Sementara itu, kalender Julian hasil revisi Julius Caesar tersebut, mirip dengan kalender Gregorian yang diperkenalkan pada 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Melansir dari Almanac, di antara kalender tersebut ada perbedaan. Lantaran, kalender Gregorian memperbaiki beberapa ketidakakuratan kecil, namun tetap memulai tahun pada 1 Januari.