Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh truk yang kelebihan muatan. Hal tersebut membuat remnya blong dan menciptakan tabrakan beruntun dengan kendaraan di sekitarnya.
"Jadi, sementara itu yang bisa saya sampaikan terkait dengan penanganan di kilometer 92. Kemudian saya ulang ya, kesimpulannya ini dipicu oleh sebuah truk yang rem blong. Truk bermuatan barang yang rem blong," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast, dikutip dari IDNTimes.
Investigasi penyebab kecelakaan ini pun masih terus dilakukan. Namun, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan perseneling truk berada di posisi gigi 4 padahal sedang berkendara di area turunan.
"Di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP, kemudian didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi, sementara di situ turunan," ungkap Aan.