Sebelum petugas damkar tiba, pemilik rumah yang mengetahui ada api lantas berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar kemudian berusaha agar api padam. Sayangnya, api merambat dengan cepat.
“Warga berusaha memadamkan api, namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ungkap Gatot.
Seorang warganet di Twitter yang tinggal dekat dengan lokasi kebakaran pun mengabarkan betapa sulitnya proses pemadaman ini. Karena lokasi yang berada di dekat kali Cipinang, beberapa titik api tak dapat dijangkau oleh mobil damkar.
“Beberapa titik api juga sulit dicapai oleh anggota pemadam karena berbatasan langsung dengan pinggir Kali Cipinang, sampai-sampai anggota pemadam perlu melintasi kali lewat gedung Universitas Mpu Tantular yang berada tepat di belakang lokasi kebakaran,” tulis akun Twitter @raikablitz.
Hal lain yang juga menyulitkan petugas damkar adalah banyaknya warga yang berkerumun untuk menonton. Hal itu diakui cukup menghambat proses pemadaman.
"Warganya ramai, pada berkerumun. Padahal mereka cuma nonton. Jadi agak susah untuk maju ke depan, dan akses lokasi kebakaran terjal, banyak potongan besi tajam," tutur petugas damkar Rizky.