Audiens kini berperan lebih aktif sebagai penjaga keaslian. Survei terhadap 600 pengguna media sosial di 12 kota besar menunjukkan bahwa audiens semakin kritis dan selektif. Mereka tak hanya mengikuti yang viral, tetapi menilai makna dan kepercayaan di balik konten yang mereka konsumsi.
Brands pun ikut bertransformasi. Kolaborasi dengan 30 perusahaan besar dan 150 UMKM menunjukkan bahwa brand kini tidak hanya mencari eksposur, tetapi ingin membangun hubungan yang bermakna dengan kreator dan audiens. Mereka hadir bukan sekadar untuk beriklan, tetapi untuk educate, empower, dan engage.
Creators juga menunjukkan kedewasaan baru. Berdasarkan survei terhadap 553 kreator dari berbagai level, mereka kini lebih sadar akan pentingnya keseimbangan antara kreativitas, profesionalisme, dan kesehatan mental. Banyak kreator membangun komunitas yang kuat, berfokus pada dampak jangka panjang, bukan hanya performa jangka pendek.
William Utomo, Founder & COO IDN, mengatakan, "Masa depan industri kreator Indonesia bukan tentang siapa yang paling sering muncul, tapi siapa yang paling dipercaya. Dunia digital sudah berubah, dari sekadar tempat tampil menjadi tempat tumbuh. Lewat ICMR 2026, kami ingin mengajak semua pihak melihat bahwa pengaruh sejati lahir dari nilai dan konsistensi, bukan dari algoritma. Saat kreator, brand, dan audiens tumbuh bersama dengan kejujuran, ekosistem ini akan jadi lebih kuat."