Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
bloomberg.com
bloomberg.com

Intinya sih...

  • Memahami tanda-tanda tsunami: Gempa bumi besar, air laut surut drastis, suara gemuruh laut, dan perilaku hewan dapat menjadi tanda bahaya.

  • Langkah yang harus diambil saat tsunami terjadi: Evakuasi ke tempat tinggi, hindari jalan rendah, bantu anak dan lansia, dan tunggu informasi resmi.

  • Tindakan pasca-tsunami: Tetap di tempat aman, dengarkan berita dari sumber terpercaya, hindari genangan air, laporkan kondisi keluarga, dan siapkan tas darurat serta rencana evakuasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang kawasan pantai Kamchatka, Rusia Timur Jauh, pada Selasa malam (29/07) waktu setempat, atau Rabu pagi (30/07) waktu Indonesia. Getaran besar ini tak hanya terasa di wilayah sekitar Rusia, tetapi juga memicu peringatan tsunami internasional, termasuk Jepang, sebagian wilayah Amerika Serikat, bahkan Indonesia bagian timur.

Tanpa butuh waktu lama, BMKG langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah Indonesia. Pada 30 Juli 2025 pukul 08.00 WIB, BMKG menginformasikan bahwa kawasan Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, hingga Gorontalo termasuk dalam zona waspada. 

Tapi sangat penting untuk kita jangan panik. Kita perlu siap secara mental dan tahu apa yang harus dilakukan. Yuk, kenali pedoman yang harus kamu ketahui saat tsunami terjadi. Simak artikel ini sampai akhir ya, Bela.

1. Mengenali tanda-tanda tsunami

thetimes.com

Di Indonesia, bencana alam seperti tsunami sering datang tanpa adanya peringatan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa membaca tanda-tandanya. Justru, early awareness adalah langkah awal yang bisa menyelamatkan nyawa dan bersiap untuk siaga. Berikut beberapa tanda yang wajib kamu perhatikan:

  1. Gempa bumi besar di wilayah pesisir: Jika kamu merasakan gempa yang cukup kuat dan berlangsung lebih dari 20 detik, anggap itu sebagai sinyal bahaya. Tsunami sering muncul setelah gempa bawah laut.

  2. Air laut tiba-tiba surut secara drastis: Kalau kamu berada di pantai dan air laut tiba-tiba menghilang dari garis pantai, bahkan hingga memperlihatkan dasar laut, segera lari ke tempat tinggi. Ini adalah tanda paling klasik tsunami akan datang.

  3. Suara gemuruh dari laut: Beberapa orang yang selamat dari tsunami mengatakan mendengar suara keras seperti dentuman atau raungan dari arah laut sebelum gelombang datang.

  4. Hewan-hewan tiba-tiba bergerak ke darat atau panik: Alam punya cara sendiri untuk memberi peringatan. Jika kamu melihat hewan-hewan laut atau burung pantai bergerak tidak biasa, itu bisa jadi sinyal alami akan datangnya bencana.

Jangan menunggu sirine. Terkadang, respons sistem peringatan bisa telat. Kalau kamu merasakan gempa di dekat pantai, segera evakuasi tanpa menunggu konfirmasi.

2. Apa yang bisa dilakukan saat tsunami terjadi?

japantimes.co.jp

Sekarang bayangkan kalau kamu sedang berada di tepi pantai dan baru saja merasakan gempa. Apa langkah yang harus kamu lakukan?

  1. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi

  • Jangan buang waktu, tinggalkan barang bawaan tidak penting.

  • Menuju bukit atau gedung tinggi. Jika kamu berada di kota pesisir, segeralah cari gedung tinggi dan naik ke bagian atas.

  • Hindari jembatan, terowongan, atau jalanan yang rendah. Karena tsunami membawa air besar, puing-puing, dan lumpur. Lokasi seperti ini bisa membuatmu terperangkap.

  1. Gunakan jalur evakuasi resmi

  • Di daerah rawan tsunami biasanya sudah ada jalur evakuasi yang ditandai dengan jelas. Ikuti arah panah dan papan petunjuknya.

  • Jika menggunakan kendaraan pribadi, hindari jalan sempit atau memaksa melawan arah. Keputusan cepat bisa menyelamatkan banyak nyawa.

  1. Bantu anak dan lansia

  • Pastikan kamu menggandeng anak-anak dan memberitahu mereka untuk tidak panik.

  • Untuk lansia atau orang disabilitas, prioritaskan keselamatan dan bantu mereka selama proses evakuasi. 

  1. Jangan tunggu gelombang kedua

  • Tsunami bisa datang dalam beberapa gelombang yang terpisah selama 10-60 menit. Jadi, jangan kembali setelah gelombang pertama mereda. Tunggu informasi resmi dari otoritas terkait.

3. Apa yang bisa dilakukan setelah tsunami terjadi?

thesun.co.uk

Setelah gelombang berlalu, bencana belum benar-benar usai. Banyak korban selamat justru mengalami kesulitan pasca-tsunami karena kurangnya persiapan. Ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan setelah tsunami terjadi:

  1. Tetap berada di tempat aman dan tunggu informasi resmi

  • Jangan langsung kembali ke rumah. Tunggu hingga pihak berwenang menyatakan di mana area yang aman.

  • Dengarkan berita melalui radio, ponsel, atau media sosial dari sumber terpercaya.

  1. Hindari genangan air

  • Air tsunami bisa mengandung bakteri, racun, bahkan ular atau binatang liar yang ikut terbawa arus.

  • Jangan berjalan di genangan air, terutama jika kamu tidak pakai alas kaki.

  1. Cari dan laporkan kondisi anggota keluarga

  • Gunakan media sosial atau hotline darurat untuk memberi kabar kepada keluarga dan sahabat.

  • Jika kehilangan anggota keluarga, segera melapor ke posko pengungsian.

  1. Jaga kesehatan fisik dan mental

  • Peristiwa bencana bisa membuat kita trauma. Berikan waktu untuk diri sendiri dan keluarga untuk pulih secara emosional.

4. Siapkan tas darurat dan rencana evakuasi

freepik.com/olezhkalina

Bencana tak pernah datang secara tiba-tiba. Tapi kamu bisa menyambutnya dengan kesiapan. Salah satu langkahnya adalah menyiapkan tas darurat alias emergency kit. Berikut benda-benda yang bisa menjadi penyelamat saat kamu harus evakuasi cepat. 

  • Botol air minum isi ulang

  • Makanan ringan yang tahan lama

  • Senter atau headlamp

  • Powerbank dan kabel charger

  • Pakaian ganti dan selimut ringan

  • Obat-obatan pribadi, tisu, dan masker

Selain itu, kamu juga harus memiliki rencana evakuasi pribadi dan keluarga. Cek rute evakuasi dari tempat tinggal atau kamu berada. Tentukan titik kumpul jika terpisah, dan simulasikan skenario evakuasi secara berkala.

Tsunami mungkin tidak bisa kita hentikan, tapi kita bisa siaga, sigap, dan sadar. Semoga artikel ini membantu ya, Bela.

Editorial Team

EditorAyu Utami