Gerakan hati nurani yang lahir dari rasa cemas dan kerinduan mendalam para perantau Minang di Jabodetabek terhadap kondisi kampung halaman yang tak kunjung pulih, memicu lahirnya aksi kemanusiaan akbar. Didasari keresahan karena tidak bisa membantu langsung di lokasi bencana, para perantau memutuskan mengirimkan bantuan paling autentik dan penuh makna: 1.000 kilogram rendang yang akan dikirim kepada saudara-saudara yang terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Kegiatan memasak rendang ini berlokasi di Gedung Agribusiness and Technologi Park IPB University, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Gerakan "Marandang 1 Ton Daging Rendang dari Rantau untuk saudara di Sumatera", adalah wujud nyata dari kecintaan yang dalam. Proses memasak rendang ini menjadi simbol bersatunya hati para perantau untuk mengirimkan energi positif dan harapan agar tanah leluhur cepat pulih kembali. Rendang, yang dikenal sebagai makanan tahan lama dan simbol kehangatan keluarga, menjadi representasi dari 'cinta yang dikirim dari perantauan'.
"Kami hanya bisa berdoa dan merapal cemas di rantau. Kami tidak bisa berada di sana untuk memeluk mereka, tapi kami berkumpul dan memasak rendang dengan seluruh cinta dan air mata kerinduan kami. Rendang ini adalah pelukan kami dari jauh, dan doa kami agar kampung kami cepat pulih," kata Garlanda Bellamy Mazalio, salah satu inisiator gerakan, menegaskan bahwa aksi ini adalah perwujudan solidaritas batin.
