Bakal Jadi Saingan Twitter, Fakta Tentang Ela Elo yang Perlu Kamu Tahu

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial X, seperti inilah tampilan awal dari Ela Elo. Sekilas, tampilannya memang mirip dengan tampilan dari X saat pengguna akan log in atau mulai mendaftar ke akun tersebut. 

Sama-sama menggunakan dasar warna putih, tampilan awal dari Ela Elo juga dihiasi tulisan "Welcome to elaelo - Medsos Lokal Pengganti X/Twitter" lengkap pula dengan gambar burung garuda yang mengindikasikan jika media sosial ini memang 'resmi' milik pemerintah.

Namun, saat POPBELA ingin mengakses dan membuat akun di Ela Elo, aplikasi tersebut tidak ditemukan di AppStore maupun PlayStore. Bahkan, saat mengakses situsnya di laman elaelo.id yang muncul hanyalah tampilan hitam dengan penghitung waktu seperti ini. Sampai pada tanggal 19 Juni 2024, pukul 10.15 WIB, situs Ela Elo sama sekali tidak dapat diakses, karena hanya memunculkan tampilan seperti di atas.

Mengutip dari IDNTimes.com, domain dari Ela Elo sangat diragukan dan tidak aman. Sebab, meski mengaku bahwa media sosial ini adalah buatan pemerintah, nama pemilik dari domain ini malah tertulis Aksaradigital, yakni perusahaan swasta milik perorangan.

"Siapa yang klaim elaelo buatan pemerintah? Domainnya saja tidak secure. Owner-nya dicari Aksaradigital," kata pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya mengutip dari IDNTimes.com.

Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, situs ini menyebarkan misinformasi dan melakukan monetisasi dari basis penggunanya. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa elaelo tidak bisa menggantikan X, beda level. Untuk mengamankan situsnya saja, mereka tidak berdaya. Apalagi melawan media sosial raksasa yang punya pengguna ratusan juta.

Dari sisi Kominfo sendiri, mereka telah membantah soal Ela Elo ini. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan bahwa media sosial tersebut bukan milik pemerintah. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa pemerintah belum menyiapkan media sosial pengganti X.

Budi memang telah menyurati pihak X agak lebih selektif menampilkan konten serta menyampaikan penolakannya terhadap kebijakan X yang memperbolehkan konten pornografi. Namun, yang jelas menurut Budi, pemerintah belum berencana membuat media sosial baru.

"Nggak tahu siapa yang memulai. Pemerintah belum ada rencana membuat aplikasi pengganti X," kata Budi, mengutip dari Tempo.

Meski belum jelas apakah media sosial ini benar akan diluncurkan atau tidak, serta apakah benar ada keterlibatan Kominfo atau tidak, yang jelas media sosial ini telah menjadi topik yang ramai dibicarakan di X. Banyak yang mengatakan jika ini hanya prank semata dan menyindir pemerintah yang memang tengah banyak mendapat kritik dari masyarakat melalui Twitter.

Banyak pula yang menyarankan untuk hati-hati sebelum memutuskan membuat akun di media sosial tersebut. Sebab, domain yang belum aman berpotensi besar data pribadi kita disalah gunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.