Hal yang mendasari semuanya adalah tes doping. Mungkin beberapa darimu sudah ada yang tahu dan mungkin juga belum. Mengutip BBC, doping adalah zat terlarang yang dikonsumsi oleh atlet untuk meningkatkan performanya.
Sedangkan tes doping adalah pemeriksaan atau tes pada para atlet mengenai adanya zat terlarang yang dikonsmsi untuk meningkatkan performa (doping). Istilah lain doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED), yaitu jenis obat-obatan yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja atletik mereka dalam olahraga kompetitif.
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dilarang oleh Badan WADA, yaitu androgens, blood doping, peptide hormones, stimulants, diuretics, narcotics, dan cannabinoids. Zat yang paling sering digunakan oleh atlet adalah androgen, seperti steroid anabolik.
Zat tersebut memungkinkan seorang atlet untuk bisa berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, dan membangun lebih banyak otot. Namun di lain sisi, penggunaan zat tersebut bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan peningkatan agresi.
Doping sendiri menjadi hal yang menakutkan dan menjadi musuh di ajang olahraga. Ini karena menjadi salah satu yang harus dilawan, karena bisa menimbulkan ketidakadilan di ajang olahraga. Tapi lebih dari itu, konsumsi doping dalam jangka panjang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan para atlet, bahkan bisa menimbulkan kecanduan.
Contoh nyata hukuman bagi pengguna doping dalam ajang olahraga adalah seperti Rusia di ajang Olimpiade kemarin. Para atlet atau negara Rusia tidak bisa memakai nama negara, bendera dan lagu kebangsaannya.
Mereka hadir dengan nama "ROC" akronim dari Russian Olympic Committee (Komite Olimpiade Rusia). Hal itu karena Rusia mendapatkan sanksi dari Pengadilan Arbitase Olahraga (CAS) setelah dituduh menjalankan program doping yang didukung negara.
Itulah arti WADA dan tes doping yang buat bendera Merah Putih tak berkibar di Thomas Cup 2021 saat Indonesia dinyatakan menang.