Pernah mendengar tentang Buck Moon? Meski terdengar asing, purnama ini bukan hanya menawan, tapi juga sarat makna. Pada 10 Juli 2025, langit malam akan disinari oleh bulan purnama pertama musim panas di belahan Bumi utara. Momen ini sangat dinanti oleh pecinta astronomi karena kehadirannya yang tampak rendah di cakrawala—memberikan kesan besar dan keemasan saat terbit di ufuk timur saat senja.
Menariknya, Buck Moon tahun ini terjadi hanya beberapa minggu setelah titik balik Matahari musim panas, menjadikannya salah satu purnama terendah dalam setahun. Jika cuaca mendukung, kamu bisa menyaksikan bulan muncul perlahan saat matahari tenggelam—sebuah pemandangan magis yang patut dinikmati dari tempat terbuka atau area tinggi tanpa halangan ke arah timur.
Lantas, seperti apa sejarah dan keunikan di balik Buck Moon? Kapan waktu terbaik untuk menyaksikannya, dan apa maknanya secara astronomi maupun budaya? Mari simak informasinya lewat artikel berikut ini, Bela!
