Beranjak ke Gunung Etna yang berlokasi tepat di Sisilia, Italia. Gunung tertinggi di Benua Eropa ini ketinggiannya mencapai 3.350 mdpl. Akan tetapi, siapa sangka kalau pada 100.000 tahun yang lalu, Gunung Etna berada di bawah laut.
Melansir Protezione Civile, gunung dengan teluk yang sangat luas ini berada di antara lempeng Eurasia dan lempeng Afrika. Akan tetapi, sistem patahan ekstensional yang terjadi di bawah laut, membuat magma naik dari mantel Bumi dan menimbulkan aktivitas vulkanis.
Menurut sejumlah ahli geografi, lava tertua yang ditemukan di Gunung Etna diperkirakan berusia sekitar 300.000 tahun yang lalu. Bukan sembarang lava, melainkan lava bantal yang terbentuk hanya ketika magma panas bersentuhan dengan air dan kemudian mengeras.
Lava bantal ini memberikan petunjuk bahwa Gunung Etna yang dikenal oleh masyarakat Italia saat ini, dulunya adalah gunung bawah laut yang muncul ke permukaan akibat pergerakan lempeng tektonik. Pergerakan lempeng tektonik tidak hanya menyebabkan gempa besar, tetapi juga mengubah permukaan Bumi.
Banyak dari kita yang cenderung berpikir bahwa pemandangan di sekitar kita tidak akan berubah. Padahal, Bumi kita telah mengalami berbagai perubahan sejak pertama kali terbentuk. Perubahan-perubahan ini tidak terjadi dalam waktu singkat, tetapi merupakan hasil dari proses geologis yang berlangsung selama ratusan bahkan jutaan tahun.
Itulah, gunung-gunung tertinggi di dunia yang dulunya diketahui berada di dasar laut. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela!