Selama dua dekade, Pangeran Khaled bin Talal menunjukkan keteguhan luar biasa dalam merawat putranya. Meski dokter sempat menyarankan pencabutan alat bantu hidup pada 2015, ia menolak dan memilih untuk terus berharap pada mukjizat. Dalam berbagai kesempatan, sang ayah rutin membagikan kabar kondisi Alwaleed ke publik, hingga sosok sang pangeran menjadi simbol cinta orang tua, ketabahan, dan harapan yang tak pernah padam.
Setelah bertahun-tahun dalam kondisi koma, Pangeran Alwaleed bin Khaled akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 19 Juli 2025. Kepergiannya membawa duka mendalam bagi keluarga kerajaan dan masyarakat Arab Saudi. Salat jenazah dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025, di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh, setelah salat Ashar. Sementara untuk jamaah wanita, salat jenazah digelar di Rumah Sakit Spesialis King Faisal usai salat Dzuhur. Masa takziyah ditetapkan selama tiga hari berturut-turut.
Pangeran Alwaleed bukan hanya dikenal karena status kerajaannya, melainkan juga karena kisah hidupnya yang menginspirasi banyak orang di berbagai belahan dunia. Selama dua dekade koma, kisahnya menginspirasi jutaan orang hingga akhir hayatnya pada 2025. Kini, setelah perjuangan panjangnya usai, semoga Alwaleed bin Khaled bin Talal diterima di sisi terbaik Tuhan.