TikTok terus diblokir di berbagai negara di balik kesuksesannya menjadi platform video pendek favorit netizen. Kabar terbaru datang dari Amerika Serikat. Negara Paman Sam tersebut mulai membatasi aplikasi tersebut karena khawatir akan isu privasi pengguna dan keamanan siber.
Menanggapi hal ini, CEO TikTok Shou Zi Chew mengungkap masih terus memperjuangkan nasib aplikasinya di pengadilan. Ia meyakinkan pengguna bahwa perusahaannya telah banyak berinvestasi untuk urusan privasi dan keamanan.
"Kami akan terus berinvestasi dan berinovasi untuk membuat komunitas kami bersemangat, menyenangkan, dan aman. Lewat upaya US Data Security, kami telah membangun perlindungan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejawat lainnya. Kami telah berinvestasi miliaran dolar untuk keamanan data Anda dan menjaga platform kami aman dari manipulasi pihak luar," ujarnya dalam unggahan resmi TikTok.
Jika dijumlahkan, ternyata sudah ada 20 negara, lho, yang juga sangsi dengan keamanan aplikasi yang dikembangkan oleh ByteDance ini. Mengutip AP News, berikut daftarnya.
