Jelajahi Cita Rasa Wine Dunia di World of Wine Dimatique Indonesia

Terdapat 20 merk wine yang menawarkan produk andalan mereka di World of Wines ini dan pengunjung bebas untuk mencicipi wine manapun yang menarik perhatian mereka. Pengunjung akan diberikan buku passport berisi nama wine yang dihadirkan masing-masing merk. Buku tersebut akan diberikan cap setelah pengunjung mencicipi salah satu wine.

Selain mencicipi berbagai jenis wine, melalui pameran ini tentunya pengunjung juga bisa belajar langsung mengenai asal-usul wine yang dicoba, kudapan yang tepat untuk dipasangkan dengan minuman tersebut, berapa lama fermentasi yang dibutuhkan wine tersebut, dan informasi lainnya.

Tujuan diselenggarakannya pameran World of Wine ini bukan hanya ingin mengenalkan pengunjung dengan ragam jenis wine dari berbagai merk dari seluruh dunia. Dimatique Indonesia ingin mengenalkan wine sebagai bagian dari budaya dan keseharian masyarakat. Terlebih dengan semakin dekatnya penghujung tahun 2023, akan ada banyak momen yang bisa dinikmati masyarakat dengan orang terdekatnya.

"Tujuan kami juga ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai proses produksi wine yang unggul dan elemen-elemen yang memengaruhi kualitasnya, termasuk tanah, anggur, udara, dan bahkan sinar matahari," ucap Marjuky selaku Direktur Dimatique Fine Wines.

Dipandu Wicien Widjaja, sommelier atau ahli wine dari Contra Jakarta, Popbela berkesempatan untuk melakukan wine tasting dengan tiga ragam wine yang berbeda-beda. Dipasangkan dengan beberapa makanan yang dianggap cocok, berikut pengalaman kami terhadap wine yang disajikan.

Sebagai pembuka, Alastro dari Planeta merupakan white wine yang di produksi di Sisilia, Italia. White wine seperti Alastro cenderung terasa lebih ringan dari rasa maupun berat, sehingga cocok disajikan sebagai pendamping hidangan pembuka seperti sup labu. Aromanya kaya dengan buah-buahan, tidak asam, dan menyegarkan.

Wine kedua adalah Aventura Malbec Valle de Canota dari Kaiken yang diproduksi di Argentina. Wine kali ini adalah red wine yang rasanya lebih berat dari wine sebelumnya, lebih asam, namun tetap ringan dalam berat. Karena rasanya yang agak berat, wine ini cocok untuk memperkaya rasa makanan utama dengan rasa yang kompleks dan rempah yang kuat seperti ayam panggang.

Wine ketiga adalah Dow's Fine Towny Port yang diproduksi di Portugal. Red wine ini terkenal dengan rasanya yang manis sehingga cocok dipasangkan dengan berbagai macam hidangan penutup yang juga manis seperti kue coklat. Tak hanya rasanya, aromanya juga sangat manis seperti buah-buahan yang matang dan warna merahnya lebih terang.

Wine tentunya tidak selalu diminum langsung, namun juga bisa dicampur dengan berbagai macam bahan untuk membuat cocktail. Di World of Wine, pengunjung juga bisa memesan berbagai menu cocktail yang dibuat dengan berbagai campuran wine yang terkenal. Salah satu yang ada di menu adalah bellini dan blue long island.

Selain dipasangkan dengan makanan berat, wine lebih sering dipasangkan dengan makanan-makanan ringan seperti biskuit, buah zaitun, keju, serta apel. Kudapan ini biasanya disajikan di atas papan dan disebut dengan charcuterie board. Bekerjasama dengan Mazaraat Artisan Cheese, pengunjung juga bisa menjelajahi berbagai rasa dengan mencoba menggabungkan wine dengan keju.

Selain keju yang asin, coklat yang manis juga sering menjadi pendamping minum wine. Dimatique juga bekerjasama dengan Korte Chocolate yang menyediakan berbagai macam coklat agar pengunjung bisa mencoba memasangkannya dengan wine sesuai seleranya.

Bagi para wine enthusiast, jangan khawatir karena Dimatique Fine Wine telah berencana akan kembali mengadakan pameran wine dengan tema sensory experience di tahun 2024. Siap untuk menjelajahi wine lagi di World of Wine nanti?