Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Salinan dari BEFORE_20250721_122209_0003.png
Dok. Unilever Food States

Intinya sih...

  • Street Food Couture: Makanan kaki lima naik kelas dengan teknik memasak presisi dan bahan berkualitas tinggi

  • Culinary Roots: Warisan rasa Indonesia yang kaya sejarah dihidupkan kembali melalui rempah lokal dan resep nenek moyang

  • Borderless Cuisine: Perpaduan rasa dari berbagai belahan dunia dalam satu piring untuk pengalaman kuliner lintas budaya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah perubahan cepat dunia kuliner, pelaku industri dituntut lebih dari sekadar pandai memasak. Mereka harus peka terhadap selera konsumen, adaptif terhadap tantangan global, dan mampu menghadirkan pengalaman bersantap yang berkesan. Menjawab tantangan tersebut, Unilever Food Solutions (UFS) Indonesia resmi meluncurkan "Future Menu 2025" pada Kamis (17/07), sebuah panduan tren kuliner masa depan yang dirancang untuk memberi arah strategis bagi Chef dan pebisnis kuliner Tanah Air.

Setelah diperkenalkan secara regional di Bangkok, kini giliran Indonesia menjadi panggung utama peluncuran panduan ini. Mengangkat semangat “Hadirkan Cita Rasa Juara”, Future Menu 2025 bukan hanya mengungkap tren global yang sedang naik daun, tetapi juga menghadirkannya dalam konteks lokal—lengkap dengan inspirasi resep, teknik memasak, dan strategi bisnis yang dapat langsung diterapkan. Empat tren utama yang ditawarkan bukan sekadar ramalan, tetapi hasil riset mendalam dan kolaborasi dengan ribuan profesional kuliner dari seluruh dunia.

1. Street Food Couture: Cita rasa kaki lima yang naik kelas

Dok. Unilever Food States

Di tengah gemerlap restoran modern, makanan kaki lima tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia—terbukti hampir 8 dari 10 orang masih memilih street food saat makan di luar. Melalui tren Street Food Couture, UFS mendorong para chef untuk mentransformasi makanan jalanan menjadi sajian premium—tanpa menghilangkan identitas aslinya. Teknik memasak yang lebih presisi, bahan berkualitas tinggi, dan tampilan plating yang menggoda menjadi kunci agar street food bisa tampil memesona di panggung restoran modern.

2. Culinary Roots: Warisan rasa yang dibangkitkan kembali

Dok. Unilever Food States

Di tengah gempuran makanan instan dan tren global, ada kerinduan akan rasa-rasa autentik yang kaya sejarah. Culinary Roots adalah ajakan untuk kembali ke akar budaya kuliner Indonesia. Rempah-rempah lokal, resep nenek moyang, hingga teknik memasak tradisional diberi panggung utama.

Dok. Unilever Food States

Tren ini bukan hanya soal nostalgia, tapi juga strategi untuk menjaga relevansi warisan kuliner agar tetap hidup di masa depan, terutama melalui pendekatan kreatif yang tetap menghormati nilai budaya. Terasa istimewa, karena Popbela berkesempatan menjajal empat kreasi hidangan yang terinspirasi dari Culinary Roots, di antaranya ada Sate Burung Kediri, Gohu Ikan Haruan, Se’i Kerbau dan Asinan Buah Bogor

3. Borderless Cuisine: Jelajah rasa tanpa batas

Dok. Unilever Food States

Era globalisasi mendorong eksplorasi rasa ke level baru, membuat konsumen semakin terbuka pada pengalaman kuliner lintas budaya selama tetap menyajikan cita rasa otentik. Tren Borderless Cuisine menjadi ruang bermain bagi para Chef untuk memadukan inspirasi dari berbagai belahan dunia dalam satu piring—bayangkan teknik Jepang berpadu dengan bumbu khas Minang, atau rempah India diselaraskan dengan sentuhan Mediterania. Perpaduan ini bukan sekadar eksperimen, melainkan strategi bisnis yang mampu menjangkau konsumen yang haus akan pengalaman baru.

4. Diner Designed: Makan jadi lebih personal dan berkesan

Dok. Unilever Food States

Bagi generasi muda, khususnya Gen Z, makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga representasi gaya hidup. Tren Diner Designed mengajak pelaku kuliner menciptakan pengalaman bersantap yang personal dan imersif. Mulai dari menu yang bisa dikustomisasi, cerita di balik hidangan, hingga tampilan yang Instagrammable, semuanya dirancang agar pelanggan merasa menjadi bagian dari cerita kuliner tersebut. Tren ini membuka peluang besar untuk membangun loyalitas konsumen di tengah persaingan yang makin ketat.

Menghidupkan tren lewat kreasi, kompetisi, dan kolaborasi

Dok. Unilever Food States

Untuk memastikan tren-tren ini tidak sekadar menjadi wacana, UFS Indonesia menyelenggarakan kompetisi memasak online sepanjang Juli–Agustus 2025. Para Chef dan pebisnis kuliner ditantang menciptakan menu orisinal yang terinspirasi dari empat tren utama. Kompetisi ini tak hanya memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah, tetapi juga menjadi ajang unjuk kreativitas yang dinilai langsung oleh para Chef kenamaan seperti Ronald Tokilov dan Gun Gun Handayana.

Tak hanya itu, UFS juga menggandeng restoran-restoran ternama di kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bali, untuk menghadirkan menu spesial yang dapat dinikmati langsung oleh publik. Inisiatif ini membuktikan bahwa Future Menu 2025 bukan hanya panduan di atas kertas, melainkan gerakan nyata yang siap membawa transformasi di dapur-dapur Indonesia.

Informasi tren kuliner ada di E-Book Future Menu 2025

Dok. Unilever Food States

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, UFS Indonesia tidak hanya ingin menjadi penyedia produk berkualitas, tapi juga mitra strategis yang mendampingi pelaku kuliner menghadapi masa depan. Future Menu 2025 adalah bukti nyata bahwa adaptasi terhadap perubahan bukan hanya perlu, tapi juga bisa menjadi peluang untuk tumbuh lebih kuat dan berdaya saing.

E-book Future Menu 2025 kini sudah tersedia dan dapat diakses publik melalui situs resmi UFS Indonesia, yaitu https://www.unileverfoodsolutions.co.id. Bagi siapa pun yang terlibat di dunia kuliner—mulai dari Chef profesional hingga pemilik kedai kecil—panduan ini bisa menjadi inspirasi, strategi, sekaligus bahan bakar untuk terus menghadirkan cita rasa juara di tengah tantangan zaman.

Editorial Team

EditorAyu Utami