Bagi sebagian orang mungkin akan merasa asing ketika mendengar kata “caviar”. Mungkin karena harganya yang mahal dan hanya ditemukan pada beberapa makanan tertentu membuat caviar belum begitu familiar di telinga masyarakat Indonesia. Padahal jika menelisik lebih lanjut, caviar memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Lantas, sebenarnya apa, sih, yang membuat caviar dibanderol dengan harga selangit? Berikut Popbela telah merangkum fakta menarik seputar caviar. Simak dalam artikel berikut ini, Bela!
Istilah caviar sebenarnya berasal dari bahasa Persia yaitu khavyar (telur), kata ini pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1591. Kalau secara tradisional, istilah caviar ini mengarah pada telur ikan sturgeon yang berada di laut lepas.
Namun, kini caviar bisa menggunakan jenis telur ikan salmon, ikan trout, lumpfish, whitefish, dan ikan yang tergolong spesies sturgeon lainnya. Secara komersial, caviar umumnya sudah diproses dan digarami menjelma makanan mewah yang biasanya juga jadi pelengkap suatu hidangan.
Dalam satu sendok makan caviar atau sekitar 16 gram di dalamnya terkandung beberapa nutrisi, seperti kalori, lemak, karbohidrat, serat, protein, natrium, dan koolesterol.
Di pasaran, caviar memiliki berbagai jenis dengan kisaran harga yang beragam. Namun, setiap harga caviar tergantung pada kualitas dan juga jenis caviar itu sendiri. Caviar diperkirakan harganya sekitar Rp1.549.000 hingga Rp3.484.000. Pada kisaran harga tersebut, biasanya caviar dijual dalam ukuran 30 gram.
Caviar yang mempunyai kualitas tinggi, dipanen saat ikan sturgeon betina siap untuk bertelur. Jika berada di alam bebas, ikan sturgeon yang akan bertelur biasanya pindah dari air asin ke anak sungai. Itulah waktu yang tepat untuk memanen telur tersebut.
Sementara itu, ikan sturgeon betina yang ada di peternakan biasanya dipantau menggunakan mesin khusus untuk mencari waktu siap panennya. Jumlah telur yang dihasilkan tiap panen berbeda-beda, tergantung dari ukuran ikan sturgeon.
Caviar yang kerap laku terjual adalah jenis caviar hitam. Caviar jenis ini berasal dari telur ikan sturgeon laut Kaspia yang biasanya berada di Azerbaijan, Iran, Russia, dan Kazakhstan. Sementara itu, jenis caviar yang paling mahal adalah varian Beluga, Ossetra, dan Sevruga.
Terbilang sebagai varian yang paling mahal, karena caviar beluga memiliki ikan betina yang membutuhkan waktu sekitar 10-15 tahun sampai dia mulai memproduksi telur. Secara fisik, manik-manik caviar ini memiliki ukuran yang besar, montok, dan kokoh. Warnanya pun dapat berkisar dari abu-abu terang hingga abu-abu gelap.
Caviar beluga bercita rasa khas, yaitu lembut bahkan hampir mirip seperti mentega. Zaman dulu jika ingin mendapatkan telurnya, ikan betina harus dalam keadaan mati agar mempermudah proses pengambilan. Namun, sekarang dengan kemajuan teknologi, metode penangkapan ikan ramah lingkungan yang digunakan tidak melibatkan pembunuhan ikan betina lagi.
Masuk dalam jajaran caviar paling berharga dan mahal, caviar ossetra memiliki harga yang melampaui jenia caviar beluga. Jenis caviar ossetra diperoleh dari ikan sturgeon ossetra yang beratnya 50-400 pon dan dapat hidup hingga 50 tahun.
Keberadaan caviar ossetra cukup bervariasi, mulai dari warna coklat tua sampai emas. Termasuk varietas yang lebih ringan lebih banyak dicari, karena memiliki rasa yang paling kaya dan berasal dari sturgeon tertua. Salah satunya, golden ossetra sebagai bentuk caviar ossetra yang langka, dan berwarna kuning keemasan dengan rasa begitu menggoyang lidah.
Telur asin dari spesies ikan sturgeon sevruga menjadi salah satu varian caviar yang paling umum dan populer di dunia, ikan ini berasal dari Laut Hitam dan Kaspia. Caviar sevruga jadi salah satu varietas kaviar dengan harga tertinggi, hanya kalah harga dari varietas beluga dan ossetra.
Caviar sevruga juga dapat ditemukan, terbuat dari campuran caviar osetra dan sevruga yang telah dipanaskan dalam larutan garam. Caviar ini dipanen dari berbagai spesies ikan sturgeon yang terancam punah, yang dikenal dengan telur kecil berwarna abu-abu dengan rasa lebih asin bila dibandingkan varietas lain.
Inilah jenis caviar yang dipanen dari sturgeon starlet, umumnya berhabitat di sungai-sungai yang mengalir ke Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Barents, dan Laut Azov. Jenis ini termasuk salah satu sturgeon terkecil dengan warna berkisar dari abu-abu terang hingga abu-abu gelap, namun memiliki tingkat kematangan lebih cepat daripada varian sturgeon lainnya.
Dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature), starlet sturgeon masuk ke dalam daftar ikan yang rentan. Bahkan kini, sebagian besar ikan jenis ini dibudidayakan di peternakan. Telurnya mempunyai ukuran telur kecil dan halus, warnanya pun berkisar dari abu-abu terang hingga abu-abu gelap.
Jika kamu ingin menikmati caviar, maka salah satu cara terbaik adalah langsung memakannya menggunakan sendok. Alangkah baiknya, hindari makan caviar menggunakan sendok berbahan metal karena dapat mempengaruhi rasa.
Ada juga orang yang meletakkan caviar di punggung tangan, kemudian langsung menikmatinya sebagai cara mengetes kualitas caviar sebelum membelinya. Selain itu, caviar juga cocok disajikan dengan cracker, toast point, blini, ataupun menjadi topping pasta.
Itulah, fakta menarik tentang caviar yang jadi salah satu olahan makanan dengan harga terbilang cukup mahal. Apakah kamu tertarik juga untuk mencobanya, Bela? Tulis lewat kolom komentar, yuk!
