Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mencicipi Sajian Bangka Belitung Peranakan di PI Culinary Festival

Sajian kreasi Chef Eddrian Tjhia

Nabila Damaan

Bela, saat ini di Jakarta dan sekitarnya sepertinya agak susah ya, menemukan restoran masakan khas Bangka? Padahal menurut Chef Eddrian Tjhia, makanan Bangka Belitung adalah salah satu makanan Indonesia yang rasanya cukup unik, lho.

Nah, untuk kamu yang lagi kangen banget dengan cita rasa masakan Bangka Belitung, selama seminggu ke depan Plaza Indonesia menggelar acara Culinary Festival pertamanya.

instagram.com/plazaindonesia

Pada putaran pertama, rangkaian bertajuk Savour the Flavour ini berlangsung selama satu pekan, yakni dari tanggal 14-21 November 2022  bertempat di AMKC Atelier. Plaza Indonesia berkolaborasi dengan Chef Eddrian Tjhia, selaku Chef Special Masakan Bangka dan Healthy Food akan menyajikan 3 menu sekaligus, yakni Pempek Bangka, Sengkel Lempah Kuning, dan Es Cendol Kacang Merah. 

Senang sekali Popbela bisa ikut mencicipi masakan Bangka Belitung Peranakan yang dibuat langsung oleh Chef Eddrian Tjhia. Jujur, ini adalah kali pertama lidah saya merasakan kesegaran dan keunikan masakan khas Bangka Belitung Peranakan. Untuk itu saya nggak ingin hanya menikmatinya sendirian.Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Pempek Bangka

Popbela.com/NabilaDamaan

Bangka juga ternyata memiliki Pempek sama seperti Palembang. Bangka Belitung adalah sebuah wilayah yang kaya akan hasil laut, itulah mengapa ikan-ikan menjadi salah satu bahan makanan yang wajib diolah, salah satunya diolah menjadi Pempek. Apa yang membuat keduanya berbeda?

Seperti kita lihat pada gambar di atas, bentuk adonan Pempek Bangka sendiri sekilas sama dengan Pempek Palembang dari segi rasanya pun nggak jauh berbeda. Gurihnya ikan terbalut dalam adonan tepung yang digoreng sehingga menghasilkan sensasi crunchy di luar dan lembut. 

Bedanya, jika Pempek Palembang dilengkapi dengan kuah cuko dengan rasa masam, manis, pedas yang cukup kuat, Pempek Bangka ditemani dengan cuko merah–sekilas mirip sambal–yang rasanya cenderung lebih light, namun tetap cocok berpadu di dalam mulut. Lebih ramah untuk si penderita maag, menurut saya. 

Dari segi penyajiannya pun berbeda, Pempek Bangka bisa disajikan dengan cara digoreng dan dicocol dengan cuko merah, dan bisa juga disajikan dengan cara dikukus yang nantikan akan disiram kuah cuko merah. Cuko merahnya pun bervariasi, ada cuko original, cuko terasi, dan cuko tauco.

Sengkel Lempah Kuning

Dok. Plaza Indonesia

Inilah sajian signature yang menjadi khasnya orang Bangka Belitung. Hidangan kedua ini lebih dikenal dengan nama Lempah Kuning. Ada berbagai isian yang bisa dijadikan pendamping makanan yang satu ini, orang Bangka Belitung sendiri banyak menggunakan ikan sebagai isian dan potongan buah nanas menjadi pelengkapnya.

Namun, pada acara kali ini Chef Eddrian memilih menggunakan Sengkel atau daging bagian depan atas kaki sapi. Penggunaan ikan tidak digunakan untuk menu Lempah Kuning kali ini karena melihat kondisi penyimpanan yang akan membuat kualitas ikan menjadi berkurang.

First impression saya ketika melihat menu ini adalah rasanya yang manis mirip masakan tongseng. Namun, setelah dicicipi rasa segar menyebar dari kuahnya yang asam dan gurih. Akan lebih segar lagi jika cabai yang gemuk itu digerus dan bercampur dengan sempurna di dalam kuah. Ditambah dengan daging yang dimasak dengan tepat sehingga teksturnya menjadi kenyal, lembut dan mudah hancur di mulut. Makin nikmat disandingkan dengan nasi hangat bertabur bawang goreng dan kempelang.

Es Cendol Kacang Merah

Popbela.com/NabilaDamaan

Menjadi hidangan penutup, Es Cendol Kacang Merah ini menawarkan rasa manis dan gurih yang pas. Cendol yang biasanya saya lihat berwarna hijau muda dan ketika digigit mudah hancur dengan sedikit rasa ketan di dalamnya. Namun, berbeda dengan cendol yang saya cicipi di sini, dari segi warna, cendol buatan Chef Eddrian tampak berwarna lebih gelap, dengan tekstur yang mirip dengan jelly, jika kamu rasakan lebih dalam akan muncul rasa manis pada after taste dari cendol ini, dan sedikit wewangian pandan. 

Uniknya, kamu bisa temukan kacang merah besar yang direbus dan menambah cita rasa gurih, nggak perlu effort untuk menggigit kacang merah di dalam es cendol ini. Siraman es santannya pun nggak terlalu manis pekat, sehingga masih nyaman di tenggorokan. Hanya saja, saya masih menyukai cendol versi menggunakan buah nangka, karena lebih wangi. Namun, Es Cendol Kacang Merah ini cukup recommended, kok!

Melalui festival makanan ini, Chef Eddrian berharap semakin banyak lagi masyarakat Indonesia yang mengenal masakan Bangka, bukan hanya sekadar tahu martabak Bangka saja. Chef Eddrian juga ingin memperkenalkan keunikan dari makanan Bangka Belitung Peranakan yang ternyata dibuat dengan rempah-rempah yang sederhana dan mudah didapatkan, namun rasanya nggak kalah enak di banding makanan Nusantara lainya. 

So, kalau kamu penasaran seperti apa masakan khas Bangka Belitung Peranakan kamu bisa ikuti rangkaian acara Plaza Indonesia Culinary Festival yang berlangsung dari tanggal 3 November - 4 Desember 2022, ya. Catat tanggalnya dan jangan sampai ketinggalan.

IDN Media Channels

Latest from Food