Semarang yang lekat dengan julukan Kota Bandeng dan Kota Lumpia ini memang menyimpan segudang rekomendasi kuliner yang patut dijelajahi. Apa kamu sudah pernah mengunjungi ibu kota provinsi Jawa Tengah ini, Bela? Lalu, apa saja yang ada dalam bayanganmu ketika mendengar nama kota Semarang? Lumpia goreng yang khas, tahu petis, tahu pong, atau nasi goreng babat?
Wisata kuliner Semarang mungkin memang bisa kamu temukan di kota lain. Tapi meskipun ada, percayalah bahwa olahan rasanya pasti berbeda. Hingga kini kuliner Semarang pun terus bermunculan dan bahkan menjadi hit di kalangan anak muda. Namun siapa sangka, kalau kuliner otentik asal Semarang masih begitu digilai para pecinta kuliner. Untuk mencicipi yang otentik, tak jarang kamu harus rela blusukan ke pasar ataupun tempat tertentu. Simak yuk, apa saja kuliner yang wajib kamu kunjungi!
Nama "bangkong" berasal dari lokasi kedai yang berada di Jalan Bangkong, tapi saat ini sudah berganti nama menjadi Jalan Brigjen Katamso. Ciri khas soto bangkong terletak pada kuahnya yang berwarna bening kecokelatan. Soto akan dilengkapi dengan daging ayam suwir, bihun, potongan tomat, taoge, dan bawang goreng. Untuk mencicipinya kamu bisa datang ke Ruko Bangkong Plaza Blok A/1, Jalan Brigjen Katamso.
Lumpia dan Kota Semarang bagaikan bersahabat karib dan takkan terpisahkan. Loenpia Gang Lombok ini termasuk gerai tertua yang menjual lumpia di Semarang. Di tempat ini, lumpia disajikan dalam 2 jenis, yaitu lumpia basah dan lumpia goreng. Selain rebung, di sini kamu juga bisa memilih variasi isi seperti udang dan ayam. Alamat persisnya ada di Jalan Gang Lombok No. 11. Untukmu yang ingin membawa lumpia sebagai oleh-oleh, jangan khawatir, lumpia goreng di sini bisa bertahan hingga tiga hari.
Bagi kamu yang ingin mencicipi kuliner tradisional, di depan SMA Loyola, tepatnya Jalan Karang Anyar No 37, kamu bisa menemukan pedagang kue leker enak bernama Leker Paimo. Berjualan sejak 1993, tempat kuliner satu ini pun cukup legendaris di Semarang. Setiap menu leker dibanderol dengan harga sekitar Rp 1.000 – Rp 16 ribu saja. Menariknya, kue leker di sini hadir dalam banyak topping, mulai dari yang asin hingga manis.
Kuliner Semarang lainnya yang otentik adalah Babat Gongso. Bagi para pecinta kuliner, belum lengkap rasanya jika belum ke Babat Gongso Pak Karmin. Berlokasi di Jalan Pemuda, dekat dengan Jembatan Mberok Kota Lama, tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung. Jika sedang sangat ramai, kamu bahkan harus rela makan melipir di pinggir kali. Berdiri sejak 1971, di sini kamu bisa menikmati nasi goreng babat dan nasi babat.
Tahu gimbal merupakan makanan dengan tahu goreng dan bakwan udang sebagai bahan utamanya. Adonan bakwan yang dicampur dengan udang lalu tahu goreng itu dipotong kecil-kecil dan disiram dengan saus kacang beserta irisan kol, lontong, telur, dan kubis untuk menambah kenikmatan. Seporsi tahu gimbal nan lezat ini bisa kamu pesan dengan tingkat kepedesan yang berbeda. Tahu Gimbal Pak Eddy yang terkenal ini, bisa kamu temui di Jalan Menteri Supeno, Mugassari.
Mie Siang Kie adalah sebuah rumah makan, yang menyajikan mi pangsit sebagai menu andalannya. Hanya saja, mi pangsit di sini menggunakan daging babi, jadi pengunjung muslim tidak bisa mencobanya. Satu porsi hidangan ini berisi mi kenyal, daging ayam suwir, kuah kaldu, sawi rebus, dan kerupuk pangsit daging babi. Harga satu porsi mi pangsit sekitar Rp 15 ribu – Rp 17 ribu. Cukup terjangkau, bukan? Bagi yang ingin coba, kamu bisa langsung datang ke Gang Lombok No 10, Kauman.
