Bingung ingin makan apa saat liburan di luar negeri? Menemukan sesuatu untuk dimakan memang mudah, tetapi menemukan yang terbaik tentu sulit. TasteAtlas hadir dengan tujuan mempermudah siapa pun yang sedang traveling untuk menemukan masakan tradisional, makanan lokal, resep otentik, serta ulasan terbaik dari ahlinya.
Belum lama ini, sebagai situs global pertama yang memetakan makanan lokal, TasteAtlas telah mengeluarkan daftar sepuluh hidangan mi paling populer di Asia Tenggara. Vietnam mendominasi daftar dengan empat dari sepuluh hidangan. Selain Tanah Naga Biru, ada juga hidangan mie khas Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Let's check this out!
Pho adalah sup mi tradisional Vietnam yang gurih. Dalam semangkuk pho, terkandung jahe yang membuatnya cocok dihidangkan untuk orang-orang yang sedang flu.
Di Vietnam, ada perbedaan antara jenis pho bac dan pho nam. Pho bac menggunakan kuah bening dengan mie yang lebih lebar, sedangkan pho nam memiliki kuah kental dan bumbu yang beragam.
Sulit menentukan resep yang tepat untuk pho asli karena ada begitu banyak varian—tergantung daerahnya. Namun, bahan yang paling umum untuk membuat satu porsi hidangan pho adalah bihun, irisan daging sapi, topping (tauge, irisan jeruk nipis, rempah, saus), dan kaldu sapi bening.
Menggabungkan elemen dan teknik yang dipinjam dari masakan Tiongkok, hidangan ini muncul di Thailand pada pertengahan abad ke-20. Pad Thai merupakan hidangan tumis bihun, telur, tahu, dan daging dengan saus pad thai yang bercita rasa manis-asam-asin ditambah topping kacang, sayuran, dan daun ketumbar. Bukan sembarang bihun, untuk semangkuk pad thai biasanya digunakan bihun rice stick atau pad thai noodle yang bentuknya mirip dengan fettuccine.
Diracik dengan berbagai rempah, semangkuk laksa berasal dari akulturasi budaya Melayu, Tiongkok, dan India. Asal usul namanya belum jelas, ada teori yang menyebutkan jika laksa berasal dari kata Hindi atau Persia "Lakhshah" yang merupakan jenis bihun. Teori lain menyebutkan jika "Lakhsah" dari bahasa Sansekerta yang berarti 'seratus ribu'—merujuk pada kue mie saat kering.
Salah satu varian Laksa yang paling terkenal di Indonesia adalah laksa Betawi. Memiliki kuah bersantan berwarna kuning yang ditambahkan udang rebon, tak mengherankan jika laksa Betawi memiliki rasa yang gurih. Namun, isian laksa di tiap daerah berbeda-beda, contohnya laksa Bogor yang biasa dimasak dengan tambahan oncom.
Awalnya hidangan ini berasal dari Tiongkok, kemudian berevolusi dan menjadi hidangan khas Filipina dengan banyak varian. Misalnya, pancit canton menggunakan mi telur sedangkan bihun digunakan pada pancit bihon.
Biasanya, pancit dihidangkan saat ada perayaan atau pesta. Pancit sendiri merupakan makanan pokok di Filipina berupa mi goreng dengan daging dan sayuran seperti ayam, babi, udang, seledri, wortel, bawang merah, hingga kubis.
Char kway teow merupakan jajanan pinggir jalan yang populer di Malaysia dan Singapura. Mulanya, ini merupakan hidangan yang dibuat oleh petani dan nelayan dari bahan sisa. Setelah menyadari betapa lezatnya sepiring char kway teow, orang-orang kemudian menjualnya.
Umumnya, char kway teow berisi bihun, udang, telur, kerang, tauge, daun bawang, dan sosis. Kemudian, seluruh bahan ditumis menggunakan kecap, terasi, bawang putih, dan lemak babi.
Terbilang unik, sajian khao soi menggunakan mi beras sebagai bahan baku utama. Pertama-tama adonan mi dicetak, kemudian dikukus manual menggunakan kain, lalu dipotong-potong.
Biasanya, khao soi dihidangkan dengan daging ayam atau sapi ditambah beberapa bahan pelengkap seperti bubuk cabai kering, acar, perasan jeruk nipis, kubis, dan irisan bawang merah.
Memiliki kuah kaldu yang harum dan kaya akan rasa, tak mengherankan jika curry laksa menjadi hidangan yang populer di kalangan turis. Saat berjalan-jalan di Singapura, ada banyak variasi curry laksa yang bisa ditemukan.
Pada umumnya, bahan utama hidangan ini adalah mi telur atau bihun, kacang panjang cina, tahu goreng, tauge, kerang, dan irisan telur rebus. Bagi pencinta pedas, kamu dapat menambahkan bubuk cabai untuk menambah rasa tanpa menghilangkan kenikmatan aslinya.
Phở bò atau sup mi daging sapi adalah hidangan khas Vietnam yang memiliki banyak penggemar. Kabarnya, phở bò berasal dari Hanoi, namun beberapa lainnya meyakini jika asalnya dari Nam Dinh di Vietnam Utara. Terlepas dari mana hidangan ini berasal, di Vietnam semangkuk phở bò sangat digemari sebagai menu sarapan.
Kenikmatan phở bò bergantung pada kuahnya. Umumnya, kaldu untuk phở bò dibuat dengan merebus tulang sapi, buntut sapi, bawang merah, jahe merah, dan rempah-rempah selama ±3 jam. Sebagai pelengkap, temani sajian phở bò dengan perasan jeruk nipis, tauge, dan cabai.
Bún chả adalah sepiring bihun yang disajikan dengan babi panggang berlemak dan sayuran. Berbeda dari hidangan mi Vietnam pada umumnya, bún chả merupakan mi dingin yang cocok disantap bersama lumpia goreng khas Vietnam.
Hidangan ini semakin istimewa berkat keberadaan saus nước mắm yang terbuat dari kecap ikan. Cara menikmatinya cukup mudah, kamu dapat mencampurkan seluruh saus ke dalam mangkuk atau hanya mencelupkan mi ke dalam saus setiap kali akan menyuap.
Berasal dari provinsi Quang Nam, mì quảng wajib dihidangkan saat perayaan Imlek dan peringatan kematian keluarga. Hidangan ini menggunakan mi dari beras dengan bentuk yang lebar dan pipih seperti kwetiau. Bahan utama dalam semangkuk mì quảng adalah mi, kue beras, kunyit, daging babi atau daging sapi, udang, dan kacang.
Untuk kuahnya, mì quảng menggunakan kaldu yang berasal dari rebusan tulang atau daging yang diberi rempah seperti lada hitam, kunyit, bawang putih, bawang merah, dan saus ikan. Sebagai pelengkap, mì quảng biasanya disajikan bersama bunga pisang, daun mint, daun basil, kubis, dan kerupuk beras wijen.
