5 Cara Mengetahui Perbedaan Tepung Sagu dan Tepung Tapioka

Tepung tapioka dibuat dari sari pati singkong. Tepung ini memiliki proses pembuatan yang mengekstraksi pati dari umbi singkong, yang kemudian dikeringkan, lalu diolah menjadi tepung halus.

Sementara, tepung sagu berasal dari batang pohon sagu yang biasanya tumbuh di hutan-hutan rawa di Indonesia bagian timur, seperti Maluku dan Papua. Sari pati sagu diambil dari inti batang pohon dan melalui proses pengolahan untuk menghasilkan tepung yang siap untuk digunakan dalam berbagai masakan.

Perbedaan tepung sagu dan tapioka bisa juga dilihat dari warna tepung dan tekstur. Tepung tapioka memiliki tekstur yang cenderung lebih halus dan licin. Saat diraba, tepung ini akan terasa lebih lembut dibandingkan tepung sagu. Warna dari tepung tapioka terlihat putih bersih, karena melalui proses pengolahan yang lebih detail.

Tekstur yang dimiliki tepung sagu, sedikit lebih kasar dikarenakan proses pengolahan sagu yang lebih sederhana dan alami. Warna tepung sagu pun seringkali sedikit lebih keruh atau tidak putih. Sebab, adanya serat-serat alami yang tidak sepenuhnya hilang selama proses pengolahan.

Biasanya, tepung tapioka sering digunakan untuk bahan pengental dalam berbagai masakan seperti sup, saus, hingga dessert. Tepung ini bisa kamu gunakan untuk membuat topping minuman yaitu boba yang sangat pas disajikan dengan milk tea. Tepung tapioka juga memiliki daya ikat yang tinggi, sehingga dapat dicampurkan dalam adonan kue untuk memberikan tekstur yang kenyal.

Berbeda dengan tepung tapioka, tepung sagu lebih sering digunakan dalam masakan tradisional seperti papeda, bika ambon, atau kue sagu. Tepung sagu cenderung memberikan tekstur yang lebih kenyal, namun tidak seelastis tepung tapioka. Tepung ini juga dapat digunakan dalam olahan kerupuk dan makanan ringan lainnya yang membutuhkan kekentalan dan kekenyalan.

Perbedaan tepung sagu dan tapioka berikutnya adalah reaksi yang dihasilkan. Tepung tapioka memiliki kekentalan yang sangat kuat saat terkena air panas. Ketika dicampurkan dengan air panas, tepung ini akan mengubah air tersebut menjadi tekstur yang kental dan elastis. Setelah dimasak, tepung tapioka akan memberi hasil yang terlihat bening atau transparan.

Meskipun tepung sagu juga akan mengental saat terkena air panas, tepung sagu tidak bereaksi sama seperti tepung tapioka. Tepung sagu memiliki hasil yang tidak elastis atau transparan, karena saat dimasak, tepung ini akan menghasilkan tekstur yang lebih padat dan cenderung berwarna lebih keruh.

Karena singkong mudah dibudidayakan dan proses produksinya lebih luas, tepung tapioka biasanya lebih mudah ditemukan di pasar dengan harga yang terjangkau. Tepung ini tersedia hampir di seluruh supermarket hingga toko bahan makanan, baik dalam kemasan kecil ataupun besar.

Lain hal dengan tepung sagu yang jarang ditemukan di daerah yang bukan penghasil sagu seperti di wilayah Indonesia bagian barat. Dikarenakan pohon sagu hanya tumbuh di daerah tertentu dan proses distribusi serta produksi yang terbatas. Harga tepung sagu pun biasanya lebih mahal dibandingkan dengan tepung tapioka.

Itulah lima cara mengetahui perbedaan tepung sagu dengan tepung tapioka. Meskipun kedua jenis tepung ini memiliki banyak kesamaan, tetapi kamu bisa memahami perbedaan yang signifikan dalam penggunaan dan teksturnya. Semoga artikel ini bermanfaat, Bela.