Studio Sejauh menawarkan akses terbuka dan informasi tentang sistem pasokan dan produksi yang bertanggung jawab. Sebagai calon customer, kamu akan diajak untuk mengetahui, mengenal serta bisa bermitra dari berbagai elemen produksi yang selama ini menjadi mitra (pemasok) Sejauh Mata Memandang dalam produksi pakaian. Terdengar seperti "buka dapur" sendiri? Nyatanya tidak menjadi masalah bagi Chitra Subyakto. Malah dirinya semakin ingin mendekatkan berbagai vendor andalannya untuk menjadi resource bagi sesama pelaku bisnis fashion.
"Studio Sejauh pun juga membebaskan, jikalau pihak (calon customer) nantinya memutuskan mau kerjasamanya langsung ke vendor saja," kata Chitra. "Kami meyakini bahwa tujuan kedaulatan sandang perlu diupayakan melalui kerja bersama, saling mendukung untuk berdaya, berkarya dan memberi dampak bersama-sama. Untuk itu, semangat kolaborasi menjadi landasan dari keberadaan Studio Sejauh," tambahnya.
Pada acara peresmian yang diadakan di The Sidji Hotel, Pekalongan, hadir juga beberapa kolaborator Studio Sejauh. Diantaranya adalah Chandra Kirana Prijosusilo dari Sekar Kawung mewakili petani kapas, R Asyfa Fuadi dari CraftDenim.id yang memproduski tenun denim ternama di kalangan anak muda, Fatah Syaifur Rochman dari Shibiru sebagai petani tanaman indigo, Wibowo Akhmad dari Rabersa sebagai petani ramie dan perintis pembuat benang serat nanas, serta Mugi Raharjo, artisan batik asal Pekalongan.
Berdasarkan halaman resmi Studio Sejauh kolaborator lainnya adalah Bidadariku, Bozzetto Indonesia, EcoTouch, Kait Handmade, Pagi Motley, RABERSA, Sakombu, Toja Indonesia, TRIBHUMI.