Menurut hasil studi yang dirilis oleh Rachel McQueen, ilmuwan tekstil dari Universitas Alberta, jeans yang terlalu sering dicuci membuat bahan jadi lebih tipis dan juga memengaruhi warna.
Selain itu, dari 52 partisipan yang terlibat, McQueen melakukan percobaan dengan mencuci jeans mereka dua kali sehari atau setiap 20 hari. Hasilnya, jeans yang dicuci dua hari sekali, kualitas bahannya lebih cepat menurun.
Sementara itu, menurut hasil studi tahun 2017 oleh siswa Universitas Alabama, jeans yang sudah dipakai selama 15 bulan justru tidak ada bakteri ketimbang celana denim yang dipakai setelah 13 hari. Hmm cukup membingungkan, ya.
Namun jika dilihat dari segi kebersihan, McQueen mengatakan sebaiknya jeans harus segera dicuci jika sudah bau dan terlihat sangat kotor.
Lalu jika dilihat dari sisi faktor lingkungan, dengan mencuci jeans lebih jarang, secara tak sadar kita justru menjaga lingkungan. Menurut laporan Levi Strauss and Co. mencuci jeans setelah 10 kali pemakaian dibanding dua kali justru akan mengurangi penggunaan energi, memberi dampak positif pada perubahan iklim, dan kesediaan air yang meningkat 80 persen.
Faktanya, celana jeans mengandung serat mikroskopik yang dapat terbuang dari sisa cucian, sehingga akan berpotensi pada kadar polusi air.