Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Cover Met Gala - fashionmagazine.com.png
fashionmagazine.com

Intinya sih...

  • Met Gala 2025 mengangkat tema 'Superfine: Tailoring Black Style', fokus pada gaya Dandyism di komunitas kulit hitam.

  • Tema terinspirasi dari buku "Slaves to Fashion" oleh Monica L. Miller, yang menjelaskan pencarian identitas orang-orang kulit hitam lewat padu-padan.

  • Gaya 'dandyism' di Met Gala 2025 tidak hanya populer di kalangan laki-laki, tetapi juga bisa diadaptasi untuk para perempuan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Met Gala 2025 kembali hadir di kota New York. Tahun ini, acara penggalangan dana yang juga jadi salah satu perhelatan besar fashion ini mengangkat tema "Superfine: Tailoring Black Style” yang juga merupakan tema pameran busana di Metropolitan Museum of Art. 

Sederet selebriti dunia mulai dari penyanyi legendaris, Diana Ross, Rihanna, hingga Zendaya hadir dengan kostum-kostum memukau yang didominasi dengan struktur potongan pakaian yang kaku khas suit dan outfit yang terkesan maskulin. Nah, sambil melihat beberapa penampilan spektakuler para selebriti dunia di atas blue carpet, simak fakta menarik di balik tema dan dress code Met Gala tahun ini, yuk!

1. Mengangkat tema 'Superfine: Tailoring Black Style'

x.com/metgalacrave

Met Gala 2025 fokus pada perkembangan gaya Dandyism di komunitas kulit hitam. Tema "Superfine: Tailoring Black Style” ini dianggap sangat spesial karena ini kali pertama Met Gala memberikan spotlight pada menswear dan sejarah orang-orang kulit hitam.

2. Terinspirasi dari pencarian identitas orang-orang kulit hitam

x.com/fkaysl.

Tema tahun ini terinspirasi dari sebuah buku yang ditulis oleh kurator mode Monica L. Miller berjudul Slaves to Fashion: Black Dandyism and the Styling of Black Diasporic Identity. Diterbitkan tahun 2009 lalu, buku tersebut menjelaskan bagaimana orang-orang kulit hitam berusaha mencari identitas diri lewat padu-padan setelah terlepas dari belenggu perbudakan.

3. Gaya 'dandyism' di Met Gala 202

people.com

Walaupun populer di kalangan laki-laki, dandyism sebenarnya salah satu gaya padu-padan yang juga bisa diadaptasi untuk para perempuan. Penyanyi Janelle Monáe, misalnya, sering tampil memukau di red carpet dengan tuksedo atau padu-padan yang terkesan maskulin dengan aksesori statement yang mencuri perhatian.

4. Dominasi 'menswear' di penampilan para selebriti

harpersbazaar.com, vogue.com.au

Lewat dress code “Tailored for You,” selebriti seperti Doechii, Imaan Hammam, dan Lupita Nyong'o menerjemahkannya dengan hadir bergaya sharp dalam balutan suit yang didesain khusus oleh Louis Vuitton, Magda Butrym, dan Chanel.

5. Penampilan yang terinspirasi dari ikon mode kulit hitam

harpersbazaar.com

Namun, nggak semua selebriti hadir dengan gaya “maskulin”-nya. Gigi Hadid dalam balutan gaun sparkly mewah warna gold Miu Miu sekilas tampak keluar dari tema dress code, tapi penampilannya itu ternyata mengambil inspirasi dari dua tokoh kulit hitam yang berpengaruh besar dalam fashion: desainer Zelda Wynn Valdez dan aktris serta penyanyi legendaris Joséphine Baker.

Editorial Team