Sebagai wilayah yang populer akan budaya fesyen jalanannya yang eksentrik, Harajuku lahir sebagai simbolisasi perlawanan aturan sosial masyarakat yang ketat. Di mana hal itu menjadi sebuah tekanan untuk tampil berbeda tanpa harus terikat aturan dan norma.
Berjalan memasuki lorong jalan di Harajuku, kamu bakal menemukan banyak sekali deretan butik dan toko fesyen yang menjual koleksi pakaian tren terbaru. Pamornya sebagai kawasan industri fesyen, tak menutup pamor Harajuku untuk bersinar sebagai kawasan wisata yang ramah anak muda.
Terdapat restoran dan kafe sepanjang kawasan Harajuku yang sering kali menjadi markas nongkrong anak gaul Jepang untuk bercengkrama bersama sohibnya.
Istilah Harajuku style sudah ada sejak awal 1980-an sebagai sarana unjuk busana nyentrik dengan kreatifitas dan ekspresi tanpa batas. Padu padan busana yang berlawanan dengan aturan mode kala itu, justru menghasilkan 'aliran fesyen' yang unik dan orisinil.
Salah satu produk Harajuku Street yang sudah mendunia adalah cosplay (costume play). Cosplay sendiri adalah aliran fesyen yang menggunakan kostum karakter fiksi tertentu dengan detail semirip mungkin.
Sebuah media Jepang, Matcha.com mengungkapkan perkembangan gaya semakin pesat di kancah global pada awal 2000-an. Kepopuleran ini berhasil terwujud berkat peran dari gaya berbusana seniman Jepang yang mendunia seperti, Kyary Pamyu Pamyu dan Babymetal.
Gaya Harajuku makin dikenal karena sejumlah artis internasional turut serta meramaikan tren ini seperti Lady Gaga dan Nicki Minaj.