Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
pakaian yang sebaiknya tidak masuk kotak donasi bencana alam
pinterest.com

Intinya sih...

  • Sumbangan pakaian harus layak pakai dan tidak terlihat seperti "buangan" bagi korban bencana.

  • Korban butuh pakaian yang siap pakai, jadi hindari pakaian yang rusak.

  • Pilih pakaian bersih tanpa noda atau bau untuk memastikan kenyamanan dan kebersihan pemakainya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat lembaga kemanusiaan maupun individu membuka donasi untuk korban bencana alam, biasanya banyak orang yang membantu dengan mengirimkan pakaian. Namun, tidak semua pakaian layak atau pantas untuk disumbangkan. Misalnya, baju yang sudah lusuh, melar, atau berlubang.

Donasi pakaian yang tidak sesuai akan menyulitkan relawan dengan pekerjaan memilah, atau pakaian tersebut justru menjadi tumpukan limbah. Idealnya, pakaian untuk korban bencana adalah pakaian baru yang berfungsi dan siap pakai. Namun, kamu bisa juga berdonasi pakaian bekas asalkan masih layak.

Barang yang sebaiknya diberikan adalah pakaian yang sudah siap pakai di keadaan darurat, masih baik kualitasnya, serta pantas dipakai oleh orang lain layaknya pakaian baru. Berikut ini adalah jenis-jenis pakaian yang tidak disarankan untuk masuk ke kotak donasi agar lebih bijak saat memilah dan bantuan benar-benar bermanfaat.

1. Pakaian Sobek, Berlubang, dan Memudar

pinterest.com

Pakaian dengan warna yang sudah pudar, sobek, atau berlubang meskipun kecil termasuk kurang pantas. Korban bencana berhak mendapatkan baju yang layak, bukan pakaian yang seolah seperti "buangan".

2. Pakaian Rusak seperti Resleting Macet atau Kancing Hilang

pinterest.com

Keadaan darurat yang serba terbatas membutuhkan pakaian yang siap untuk langsung digunakan. Maka dari itu, pakaian yang sudah ada kerusakan seperti celana dengan resleting macet atau atasan dengan kancing hilang tidak dapat berfungsi sempurna yang malah berujung tidak terpakai dan jadi limbah.

3. Pakaian Bernoda atau Bau

pinterest.com

Pakaian yang sudah terdapat noda, bau apek, ataupun terlihat sudah disimpan terlalu lama di lemari lebih baik untuk tidak disumbangkan. Fasilitas mencuci dan air bersih bisa jadi sangat terbatas di tempat pengungsian. Sehingga, pastikan memilih pakaian bersih dan terlipat dengan rapih tanpa kusut.

4. Pakaian Melar

pinterest.com

Setelah sering dipakai, bagian pinggang, lengan, ataupun leher seringkali sudah melar. Pakaian melar dengan bentuk yang sudah tidak simetris akan terlihat lusuh ataupun bisa melorot saat digunakan. Jadi, hindari pakaian yang sudah melar dan pastikan karet pakaian masih berfungsi dengan baik.

5. Pakaian dengan Desain atau Tulisan yang Kurang Pantas

pinterest.com

Grafik, tulisan, gambar hingga simbol yang mengandung makna kasar, kurang sopan, berunsur politik, atau sensitif akan lebih bijak untuk dihindari. Korban bencana berasal dari latar belakang yang beragam yang membuat pakaian tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak bisa dipakai.

6. Pakaian Dalam Bekas

pinterest.com

Celana dalam, bra, serta kaus kaki tidak boleh disumbangkan saat sudah terpakai atau bekas. Pakaian dalam yang akan disumbangkan harus dalam kondisi baru dan bersih.

7. Pakaian dengan Material atau Desain yang Tidak Praktis

pinterest.com

Pakaian yang modelnya sudah usang ataupun desain yang tidak basic menjadi kurang relevan dan tidak praktis untuk kebutuhan darurat. Contohnya, blus jadul dengan kerah pita, baju asimetris, atau bawahan dengan potongan yang sulit dipakai.

Selain itu, pakaian pesta dan pakaian formal berbahan seperti velvet, brokat, ataupun kulit yang kurang nyaman sebaiknya dihindari, karena tidak bisa dipakai untuk sehari-hari.

8. Pakaian Transparan atau Terlalu Terbuka yang Tidak Sesuai Norma Setempat

pinterest.com

Pakaian dengan model yang terlalu terbuka seperti backless atau transparan kurang sopan dan tidak cocok dengan wilayah tertentu. Akibatnya, pakaian seperti ini kurang nyaman dan malah tidak terpakai.

Editorial Team