Kamu perlu melakukan persiapan sebelum masuk ke proses pembersihan utama agar noda slime lebih mudah ditangani. Langkah persiapan ini membantu mencegah slime menyebar ke bagian lain dan membuat proses pembersihan lebih efisien. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko noda menjadi semakin sulit dihilangkan.
Kamu juga perlu memastikan bahwa bahan pembersih yang dipakai aman untuk jenis kain yang kamu miliki. Setiap jenis kain memiliki karakter berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tepat. Dengan memahami hal ini, kamu bisa menghindari kerusakan pakaian saat membersihkan slime.
1. Mengikis sisa slime
Kamu bisa mulai dengan mengangkat sisa slime yang masih menempel menggunakan sendok, pisau tumpul, atau jari secara perlahan. Cara ini membantu mengurangi jumlah slime yang harus dibersihkan di tahap berikutnya. Jika ingin lebih mudah, kamu bisa memasukkan pakaian ke dalam freezer selama sekitar 20 menit agar slime mengeras dan gampang dilepas.
Kamu perlu berhati-hati saat mengikis slime agar tidak membuatnya semakin menempel ke dalam serat kain. Gerakan yang terlalu keras justru bisa membuat noda semakin melebar. Jadi, lakukan dengan lembut dan perlahan sampai bagian terbanyak slime terangkat.
2. Mengoleskan cairan pelarut
Kamu bisa menuangkan cuka putih atau isopropyl rubbing alcohol ke area noda slime agar teksturnya lebih mudah larut. Cairan ini bekerja memecah komponen lengket sehingga slime tidak lagi menempel kuat pada kain. Langkah ini penting untuk memastikan noda lebih mudah dibersihkan pada tahap selanjutnya.
Kamu hanya perlu membasahi area yang terkena slime tanpa perlu merendam seluruh pakaian. Penggunaan cairan dalam jumlah yang tepat membantu menjaga tekstur kain tetap aman. Selain itu, bahan ini tergolong aman digunakan pada sebagian besar jenis pakaian.
3. Membiarkan cairan bekerja
Kamu perlu membiarkan cairan pembersih bekerja selama 5 sampai 10 menit agar slime benar-benar melunak. Waktu tunggu ini membantu bahan pelarut meresap ke dalam noda sehingga lebih mudah dibersihkan di langkah berikutnya. Jangan terburu-buru menggosoknya karena proses ini menentukan keberhasilan pembersihan.
Kamu bisa mengecek tekstur slime setelah menunggu beberapa menit untuk memastikan cairan sudah bekerja. Jika slime terasa lebih lembut dan mudah diangkat, berarti prosesnya sudah berjalan dengan baik. Setelah itu, kamu bisa lanjut ke tahap penggosokan.
4. Menggosok bagian noda
Kamu bisa menggosok bagian yang terkena slime dengan sikat berbulu lembut agar noda terangkat tanpa merusak kain. Gerakan melingkar membantu melonggarkan sisa slime yang masih menempel. Jika ingin hasil lebih cepat, kamu bisa menggosokkan kedua sisi kain sambil dialiri air.
Kamu perlu tetap berhati-hati agar tidak menggores atau merusak permukaan kain, terutama jika bahannya tipis. Lakukan proses ini secara perlahan sampai noda mulai memudar. Jika slime masih tersisa, kamu bisa mengulangi langkah pelarut sebelumnya.
5. Membilas dan mencuci
Kamu bisa membilas pakaian dengan air dingin atau hangat sampai semua sisa slime dan cairan pembersih terangkat. Bilasan menyeluruh membantu memastikan tidak ada residu yang tertinggal di serat kain. Setelah itu, kamu bisa mencuci pakaian seperti biasa dengan deterjen harian.
Kamu perlu memastikan proses pencucian dilakukan dengan mode lembut jika kainnya sensitif. Cara ini membantu menjaga kualitas pakaian sekaligus menghilangkan noda yang tersisa. Setelah dicuci, pakaian biasanya sudah terlihat jauh lebih bersih.
6. Mengeringkan secara alami
Kamu bisa menjemur pakaian secara alami setelah proses pencucian selesai. Pengering alami lebih aman karena panas dari mesin pengering bisa mengunci noda jika masih tersisa. Dengan menjemurnya, kamu bisa memastikan noda benar-benar hilang sebelum pakaian disimpan.
Kamu perlu memeriksa kembali area yang sebelumnya terkena slime ketika pakaian sudah kering. Jika noda masih terlihat, ulangi langkah pembersihan sebelum pakaian dipakai. Cara ini membantu menjaga pakaian tetap bersih tanpa risiko noda menetap.