5 Perbedaan Serat Alami dan Sintetis pada Pakaian, Wajib Simak!

Serat alami dibuat dengan bahan-bahan dari alam baik hewan maupun tumbuhan. Misalnya, katun dari kapas, sutra dari kepompong ulat sutra, dan linen dari tanaman flax. Sementara itu, serat sintetis diproduksi melalui proses kimiawi dengan bahan yang biasanya berasal dari minyak bumi. Contohnya adalah polyester, nilon, dan spandex.

Pakaian yang mengandung serat alami tinggi pada umumnya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan serat sintetis, sebab serat alami dibuat dengan sumber daya alam yang terbatas. Proses produksinya juga lebih lama menggunakan lebih sedikit bahan kimia dari pada serat sintetis.

Maka dari itu, kini banyak serat yang merupakan percampuran antara serat alami dan sintetis dengan harga yang lebih terjangkau. Misalnya, kain katun atau linen yang dicampur oleh bahan polyester.

Salah satu keunggulan utama kain berserat alami adalah breathable berkat sifatnya yang berongga dan mudah menyerap air. Maka dari itu, bahan ini ideal untuk dikenakan di cuaca panas dan iklim tropis. Teksturnya lembut, flowy, dan lebih mudah kusut. Selain itu, serat alami bisa terurai secara alami di alam sehingga lebih ramah lingkungan.

Serat sintetis punya tekstur yang tahan kerut dan bisa dimodifikasi menjadi kain yang tahan air. Saat dikenakan di cuaca yang panas, serat ini akan terasa gerah dan kurang menyerap keringat.

Namun pada perkembangannya, kini kain campuran sintetis dan alami, sudah sangat umum. Misalnya, sutra dan polyester, wol dan nilon, serta polyester dan katun. Harganya lebih terjangkau dengan daya tahan yang lebih tinggi. Campuran katun dan polyester atau linen dan polyester, misalnya, punya tekstur yang nggak mudah lecek dan masih tergolong sejuk.

Pada umumnya, serat sintetis lebih punya daya tahan bentuk dan warna, sedangkan pakaian berbahan serat alami lebih mudah terurai dan pudar warnanya. Oleh sebab itu, cara mencuci pakaian sebaiknya menyesuaikan tipe bahan.

Bahan seperti wol dan linen rentan menyusut jika dicuci di mesin cuci dan menggunakan mesin pengering. Baju berserat alami akan lebih awet jika dicuci dengan tangan dan dijemur tanpa terkena sinar matahari langsung.

Secara umum cara menyetrika serat sintetis dan serat alami sebaiknya dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Serat sintetis misalnya mengandung plastik sehingga bisa meleleh jika disetrika terlalu panas. Jika ingin warna pakaian berserat alami lebih tahan lama, kamu bisa menyetrika dari bagian dalamnya.

Baju berserat alami punya karakter sejuk dengan look yang berkelas meskipun modelnya sederhana. Cocok banget untuk pakaian sehari-hari yang elegan. Baju berbahan sutra juga terkenal kemewahannya dengan sifat yang sejuk dan proses produksi yang panjang.

Serat sintetis umumnya dipakai menjadi seragam kerja, jaket, atau pakaian olahraga dengan keawetannya serta ketahanannya terhadap air.

Nah, inilah perbedaan serat alami dan sintetis untuk referensi dalam memilih pakaian yang tepat. Masing-masing punya keunggulannya yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhanmu. Semoga bermanfaat!