Adakah pengguna aplikasi Spotify di sini? Platform mendengarkan musik yang satu ini belakangan punya perkembangan yang cukup besar di Indonesia. Hal itu tak terlepas dari peran podcast yang juga dapat dijumpai di aplikasi. Ada berbagai topik yang bisa dipilih, seperti horor, kesehatan mental, self-development, hingga cerita kehidupan sehari-hari.
"Ini merupakan misi dasar Spotify untuk membebaskan potensi kreativitas manusia," kata Global Head of Market, Talk Content - Spotify, Javier Piñol, dalam acara Spotify All Ears yang digelar di Kota Kasablanka, Jakarta.
Perangkat yang mempermudah
Kembali ke 2018, podcast masih jadi hal yang asing di telinga masyarakat. Namun, situasi kini sudah berbanding 180 derajat. Merekam hingga memublikasikan podcast sudah bisa dilakukan lewat ponsel dengan bantuan aplikasi Anchor. Fitur-fiturnya makin hari makin beragam berkat masukan dari para kreator.
"Kami mendengarkan apa yang mereka inginkan. Apa yang bisa kami tambahkan dari apa yang sudah kami punya?" lanjutnya.
Penggabungan musik ke dalam podcast adalah satu fitur yang baru-baru ini mendukung kreativitas para podcaster. Dengan keyword "Music + Talk", kamu bisa menjumpai podcast gaya baru ini. Adapun fitur Q&A dan Polls yang membuat pendengar bisa berinteraksi dengan podcaster.
Ekspansi ke video podcast
Fitur lain yang juga menjadi terobosan Spotify dan Anchor untuk podcaster adalah format video podcast. Di benak sebagian orang, tak jarang terbersit keinginan untuk merasakan pengalaman menikmati topik podcast yang lebih baik dengan visualisasi yang lebih nyata. Oleh karena itu, hadirlah inovasi ini.
"Terkadang penting buatku untuk membangun hubungan emosional, hubungan pribadi yang berguna untuk melihat kembali jenis ekspresi apa yang mereka (podcaster) gunakan saat mengatakan apa pun (di dalam podcast). Jadi, ini bukan tentang video biasa, ini tentang user experience terbaik apa yang bisa kami sediakan," terang Javier.
Podcast Indonesia tunjukkan pertumbuhan yang baik
Dari segi statistik, Indonesia rupanya mencatatkan perkembangan yang cukup baik. Dari 29 negara yang tergabung, podcast Indonesia berhasil bertengger di posisi 10 besar. Sementara itu, pertumbuhannya dilaporkan lima kali lipat lebih cepat.
"Indonesia telah menemukan jati dirinya sendiri. Kalau kita bicara soal horor, aku percaya Indonesia hampir, hampir, hampir berada di tahap bisa mengekspornya ke pasar negara lain," ungkap Javier.
Dengan data ini, Javier juga optimistis masa depan podcast Indonesia bisa secerah perkembangannya. Bagi format konten yang sebelumnya tak akrab di kalangan masyarakat, perkembangan masif podcast ini jelas tak bisa dianggap remeh.
"Aku melihat masa depan yang sangat sangat cerah. Ketika kamu melihat kembali empat tahun yang lalu saja, betapa sulitnya para kreator untuk menyesuaikan dengan brand. Betapa sedikitnya brand yang melihat format konten ini. Betapa sedikitnya jumlah kreator (saat itu). Jadi, melihatnya menjadi sebuah format yang mainstream hanya dalam waktu tiga tahun, aku pikir akan ada masa depan yang cerah," ucapnya.
Apakah kamu salah satu dari podcaster di Spotify, Bela? Sudahkah kamu menikmati fitur-fitur baru untuk podcast-nya?
