“Bos aku jahat!”, “Bos aku galak”, “Bos aku nyebelin!”. Duh, kata-kata itu kayaknya sering banget muncul di meja kedai kopi atau obrolan saat makan di siang hari. Sepintas, berteman dengan bos adalah hal yang mustahil karena ada aturan yang biasanya wajib dipatuhi.
Ya, ranah pekerjaan memang menuntut profesionalitas. Tapi, penelitian yang dirangkum dalam Inc menyarankan bahwa seorang karyawan harus bisa menjaga kedekatan emosional dengan atasannya. Eits, bukan hubungan emosional yang tidak profesional ya tapinya!
Penelitian itu menunjukkan bahwa hormone dan neurotransmitter yang dikenal dengan nama oksitoksin yang biasanya keluar saat dekat dengan manusia lain bisa memberikan manfaat positif. Manfaat positif itu bisa berpengaruh pada kehidupan sosial, kondisi emosional, dan tingkah laku yang lebih baik. Pentingnya lagi, oksitoksin dirancang untuk meningkatkan rasa percaya pada orang lain.
Nah, kalau kamu berteman baik dengan bosmu, manfaat ini bisa dirasakan dua pihak sekaligus. Walau tidak ada yang bisa memisahkan perbedaan jabatan, dengan mempelakukan bosmu sebagai teman di tempat kerja bisa bisa membuatmu bekerja lebih produktif. Bekerja lebih produkif bisa memberikan efek positif bagi perkembangan karirmu juga, Bela!
Intinya, sebisa mungkin jangan anggap bosmu sebagai musuh. Mau tidak mau, bos sudah lebih berpengalaman daripada karyawannya!