instagram.com/le_sserafim
Komentar ini kemudian dibagikan di berbagai komunitas online di mana warganet Korea mengomentari pendapat mereka. Warganet akhirnya terbagi karena beberapa mengatakan bahwa terduga korban tidak membagikan bukti yang jelas, tetapi yang lain mengkritik bahwa Source Music dan HYBE tidak tahu malu karena terus mendukung seorang pelaku bully.
"Warganet ini tidak memiliki bukti yang kuat, mereka hanya mengklaim dengan kata-kata,"
"Apa bedanya dengan komentar yang bisa saya tulis dan hanya membagikan foto yang diambil?"
"Bagaimana orang tahu jika klaim ini dibesar-besarkan/dibuat-buat atau tidak?"
"Mereka tidak punya bukti,"
"Siapa pun dapat menulis hal-hal seperti itu. Jelaskan alasan bahwa apa yang mereka katakan itu benar."
instagram.com/le_sserafim
Bertolak belakang dengan komen di atas, warganet lainnya berkata:
"Garam harus keluar dari grup,"
"Ada banyak postingan yang menunjukkan bukti,"
"Yang penting bukan apakah bukti itu ada atau tidak, tetapi apakah ada korban yang sebenarnya, lalu kalian tahu bagaimana perasaan korban? Mereka bilang dia pelakunya,"
"Aku juga korban bullying sekolah tapi aku benar-benar tidak bisa bernapas bahkan ketika aku memikirkannya kembali saat itu,"
"Mereka yang masih melindunginya, berapa kamu dibayar?"
"Saya benar-benar merasa bahwa pem-bully sekolah harus dihentikan sejak awal,"
"Agensi sangat bodoh mempertahankannya”
"Saya pikir jawaban yang tepat adalah memboikot grup."
Hingga kini belum ada tanggapan apapun atau kabar lanjutan terkait komentar tersebut. Garam bersama LE SSERAFIM sendiri masih sibuk untuk mempromosikan debut mereka dengan lagu “Fearless”.
Semoga kasusnya bisa cepat selesai, ya, Bela.