Berbeda dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Masehi dengan panjang 30 atau 31 hari, Februari hanya terdiri dari 28 atau 29 hari saja. Februari berasal dari kata februare yang berarti menyucikan dalam dialek suku Sabine kuno.
Melansir dari scotdman, Februari diresmikan sebagai bulan dalam Kalender Masehi oleh Raja Numa Pompilius. Sebelum ia menjabat sebagai pemimpin Romawi, dulunya kalender yang digunakan masih memakai sistem kalender Romawi di bawa kepemimpinan Raja Romulus.
Berbeda dengan Pompilus, Romulus hanya menetapkan kalender Romawi dengan panjang 10 bulan saja. Ia tak menambahkan 2 bulan tersebut karena dianggap tidak menghasilian panen apa pun. Saat Pompilus naik takhta, ia berinisasi menasukkan 2 bulan baru, Januari dan Februari. Dari keputusannya inilah, kini kalender Masehi yang kita kenal mempunyai perhitungan fase bulan yang berjumlah 12.
Supaya berjumlah 365 hari atau 366 hari dalam setahun, setidaknya harus ada satu bulan yang mempunyai jumlah hari genap. Maka dari itu, dipilihlah Februari untuk memiliki 28 hari atau 29 hari. Selain untuk menyeimbangkan penanggalan kalender supaya genap 365 hari atau 366 hari, bulan Februari dipilih berjumlah 28 hari sebagai bentuk penghormatan orang yang mati dalam upacara penyucian oleh orang Romawi.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai sejarah tahun kabisat. Sebelum menutup artikel ini, Popbela ingin menyampaikan fakta unik tentang Tahun Kabisat 2024, nih. For your information, kamu bisa memakai kalender tahun 1996 untuk mengetahui hari sepanjang tahun ini, lho! Karena baik 2024 dan 1996 memiliki periode tanggal yang sama, yaitu penanggalan awal Januari yang dimulai pada hari Senin!