Polisi juga masih terus mendalami kasusnya dengan memeriksa beberapa saksi dan menggali sejumlah fakta dari informasi yang beredar. Penyelidik dan Bid Propam tengah meminta keterangan ibu mendiang Novia. Paman almarhumah yang juga akan diperiksa.
"Dari ibunya, kalau nggak salah, di Polda Jatim. Semua di-takeover polda, di Propam Pamannya iya ada [akan diperiksa]," ucapnya.
Hingga kini, pihaknya belum dapat menarik kesimpulan secara resmi terkait pemerkosaan, pemaksaan aborsi oleh Bripda Randy kepada Novia, hingga memicunya melakukan bunuh diri. Walau demikian, beberapa cerita panjang atau tulisan Novia dapat menjadi bukti untuk membenarkannya.
instagram.com/randybagus_harisasongko
Pihak polisi baru memberikan kesimpulannya dalam konferensi pers, Sabtu (4/12) lalu yang menyebutkan bahwa korban dan tersangka melakukan hubungan hingga akhirnya mengandung.
Gatot mengatakan kesimpulan sementara itu didapatkan usai penyidik melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan sejumlah saksi yang merupakan kerabat korban. Menurutnya, Randy dan Novia sudah berpacaran selama tiga tahun dan dua kali melakukan aborsi dalam kurun waktu 2020 hingga 2021.
Ia menyebut penyidik belum mendapati kemungkinan pemerkosaan dalam kasus ini. Selain itu, kata Gatot, pihaknya merujuk pada hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan terhadap jenazah korban.
"Visumnya itu tidak ada, tidak ada luka, tidak ada lain-lain," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak polisi masih menganalisis sejumlah informasi yang tersebar di media sosial terkait dengan kematian Novia dan beberapa saksi lainnya. Informasi yang tersebar di medsos sebagian dijadikan sumber informasi, sebagian lainnya dikatakan tidak mungkin dijadikan sumber informasi, tetapi tetap dianalisis.
Dengan beberapa kejanggalan dalam konferensi pers yang ditemukan warganet, mereka pun makin geram dan berspekulasi adanya ‘main’ para oknum kepolisian tersebut. Para warganet ini sangat menyayangkan kasus baru didalami, setelah sang korban telah tiada.