instagram.com/idafauziyahnu
Untuk menyukseskan upaya ini, sinergi dengan pemerintah pun diperlukan. Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, yang dalam acara ini memberikan sambutan melalui video mengatakan bahwa seluruh elemen harus berkomitmen bersama.
“Dibutuhkan sinergitas, komitmen dan upaya konkret tidak hanya dari pemerintah, melainkan juga dari stakeholders terkait, seperti pekerja, serikat pekerja, serikat buruh, pengusaha, dunia akademik, maupun masyarakat secara luas untuk mewujudkan pemberdayaan pekerjaan perempuan yang berorientasi pada zero accident, zero harassment dan zero discrimination,” ujarnya.
Sambutan video juga datang dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Empat pemimpin perempuan Nestlé juga diundang, yaitu Business Executive Officer (BEO) Beverages (Nestlé Indonesia) Mirna Tri Handayani, Sales Director (Nestlé Indonesia) Windy Cahyaning Wulan, Factory Manager Dong Nai (Nestlé Vietnam) Imelda Mayasari, dan Business Manager Confectionery (Nestlé Indonesia) Pritha.
Tak ketinggalan, perwakilan dari UN Women, Dwi Faiz, yang menjabat sebagai Head of Programmes ikut serta dalam webinar ini. Ia berharap acara ini dapat menjadi pengingat agar dunia dapat lebih mengeratkan tangan untuk menciptakan ruang bertumbuh bagi para perempuan.
“Melalui acara ini, saya berharap, kita tidak hanya kembali diingatkan tentang berbagai hambatan yang dialami perempuan untuk menikmati haknya, tetapi juga bagaimana kita perlu bergandengan tangan untuk mewujudkan dunia di mana semua perempuan dapat terbebas dari berbagai bias yang menghambat potensinya, terutama di lingkungan bisnis. Ini adalah napas dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” tuturnya.