Miss Universe Meksiko 2025, Fátima Bosch. (instagram.com/fatimaboschfdz)
Insiden ini juga menyingkap gesekan internal antara pihak MUO dan penyelenggara lokal di Thailand. Media setempat melaporkan adanya perbedaan pendapat berkepanjangan mengenai pengelolaan sponsor dan aktivitas promosi, termasuk dugaan pelanggaran hukum terkait syuting iklan di hotel peserta.
Pihak berwenang Thailand disebut telah membuka penyelidikan atas dugaan pelanggaran iklan daring (online casino) yang sempat menodai citra ajang bergengsi tersebut. MUO membantah keterlibatan dan menegaskan akan bekerja sama dengan otoritas setempat.
Beberapa laporan juga menyebut bahwa perbedaan pandangan soal promosi sponsor dan otonomi peserta menjadi pemicu awal ketegangan di balik layar. Meskipun situasi kini dilaporkan berangsur kondusif dan seluruh peserta kembali mengikuti agenda resmi, insiden ini meninggalkan pertanyaan besar tentang keseimbangan antara disiplin organisasi dan penghormatan terhadap martabat perempuan.
Dengan malam penobatan dijadwalkan pada 21 November di Bangkok, Miss Universe 2025 kini menghadapi ujian terbesar dalam sejarah modernnya. Di bawah kepemimpinan baru, organisasi ini dituntut untuk membuktikan bahwa nilai empowerment dan respect terhadap perempuan harus menjadi komitmen yang nyata.
“Nilai-nilai martabat dan penghormatan tidak bisa dinegosiasikan,” tutup Rocha. “Miss Universe harus tetap menjadi panggung bagi perempuan untuk bersuara dan berjalan dengan tegak.”