Dalam poster film “Brush With Danger” yang tercantum di situs IMDB yang menyimpan informasi lengkap untuk beragam film, serial televisi, video game, dan layanan streaming online, tertera kalimat “Film Hollywood.”
Mengenai pengertian kata “film Hollywood,” Livi mengutip penjelasan seseorang bernama David Mullich, di situs Quora yang merupakan tempat warganet mencari informasi.
Setelah ditelusuri oleh VOA Indonesia, David Mullich adalah seorang produser sekaligus desainer video games yang ternyata tidak punya catatan karir di dunia film.
“Menurut David Mullich, Hollywood adalah sebuah nama yang mendeskripsikan industri perfilman di Amerika. Hollywood dimulai di Los Angeles, California. Jadi film Hollywood adalah film Amerika,” jelas Livi.
Kritikus film sekaligus salah satu pendiri Washington DC Area Film Critics Association, Nell Minow, memiliki pemikiran yang berbeda.
Menurutnya, secara tradisi, film Hollywood adalah film yang diproduksi oleh rumah produksi film besar seperti 20th Century Fox, MGM, Columbia, dan Paramount. Penyebutan ‘film Hollywood’ juga tergantung dari mana dana untuk pembuatan film itu berasal.
“Jika dana tersebut berasal dari perusahaan, maka film itu adalah film Hollywood. Namun, jika kamu menggalang dana hanya untuk menggarap sebuah film dan mendapat uang dari berbagai sumber, maka itu adalah film independen dan bukan film Hollywood,” tegas Nell Minow kepada VOA.
Menurut produser film dan serial televisi, Neal Weisman, yang juga adalah ketua jurusan produksi film di New York Film Academy, di New York, definisi ‘film Hollywood’ atau ‘sineas Hollywood’ masih rancu.
“Definisi umum (sineas Hollywood) adalah mereka yang bekerja untuk studio (besar),” ujarnya.Namun, Neal kurang nyaman dengan definisi itu, karena banyak film independen yang memakan biaya cukup besar, dan bisa bersaing dengan film-film garapan studio besar.
Dalam mengajar, Neal Weisman banyak menggunakan kalimat ‘film Hollywood’ sebagai referensi kepada industri film dan televisi di Amerika. Tetapi ada juga pengecualiannya.
“Jika ada sineas Indonesia yang membawa proyek mereka atau menemukan proyek di Amerika Serikat atau Los Angeles, dan mereka membuat film independen, dan kebetulan saja mereka tinggal dan bekerja di Los Angeles, saya mungkin tidak akan menyebut film itu film Hollywood,” ujar Neal Weisman kepada VOA.
Neal Weisman menambahkan, berdasarkan sejarah banyak sineas yang bukan warga negara Amerika yang sudah berkarier di negara asalnya lalu datang ke Hollywood dan membuat film berbahasa Inggris yang sukses di industri film Hollywood, seperti Alfred Hitchcock, Billy Wilder, dan Guillermo del Toro.
“Jadi ada kemungkinannya untuk menjadi, tanda kutip sineas Hollywood, walau tidak lahir di Amerika Serikat atau warga negara Amerika atau memulai kariernya di Amerika Serikat,” jelasnya.
Kedua film Livi diproduksi oleh rumah produksi Sun and Moon Films yang berpusat di Amerika dan memang ada yang mengambil lokasi syuting di sekitaran kota Los Angeles.
“Jika anda tinggal dan bekerja di Los Angeles, saya rasa tidak ada yang bisa mencegah untuk menyebut anda atau memanggil anda sineas Hollywood,” jelas Neal Weisman.
Apakah sebutan sebagai sineas Hollywood ini adalah prestasi atau bukan, semua kembali lagi kepada penjelasan mana yang ingin dijadikan acuan. Seperti kata Livi, “asalkan ada uang membuat film di Amerika sangatlah mudah.” (di/dw)
Disclaimer: Artikel ini bersumber dari laman VOA Indonesia