Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Bjorka makin membuat masyarakat khawatir karena telah meretas 1,3 miliar data registrasi kartu SIM berupa NIK, nomor telepon, penyedia kartu SIM yang digunakan, hingga tanggal registrasi. Data itu berasal dari situs milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Hal ini sontak membuat masyarakat berang karena ketidakmampuan pemerintah melindungi data pribadi warganya. Perwakilan Kemkominfo kemudian menanggapi hal ini.
"Kalau bisa jangan nyerang lah, orang itu perbuatan illegal access kok. Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya," ucap Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan.
Namun, tanggapan Bjorka atas ucapan ini sungguh tak terduga. Pro dan kontra kemudian terjadi di kalangan warga. Tak sedikit pihak yang justru membenarkan perkataan sang peretas.
"Pesan saya kepada pemerintah Indonesia: berhentilah menjadi idiot," tulisnya.