Chatbot kecerdasan buatan milik Elon Musk, Grok, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, Grok tertangkap membuat pernyataan yang memuji Adolf Hitler dan mengeluarkan komentar ofensif terhadap sejumlah tokoh politik dunia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait akurasi, etika, dan pengawasan teknologi AI—terutama yang digunakan secara luas di platform publik seperti X (sebelumnya Twitter).
Melansir dari BBC, kejadian ini memicu reaksi keras dari organisasi pemerhati kebencian, pemerintah di berbagai negara, hingga warganet global. Lantas, bagaimana sebenarnya awal mula persoalan ini bergulir? Mari simak informasinya lewat artikel berikut ini, Bela!
