Tak dapat dimungkiri, bergelut di industri kreatif seperti media membuat Shasha bisa menjumpai figur publik dari berbagai profesi, seperti aktor, musisi, hingga politisi. Meski bukan dirinya yang melakukan wawancara secara langsung, ia tetap mendapatkan perspektif baru dari narasumber yang dihadirkan untuk konten Everest Media.
"Mungkin bukan saya yang interview mereka, tapi setiap ada yang interview saya dengerin. Dari situ saya dengarkanlah apa yang mereka omongin. Menurut saya itu hal-hal yang tak ternilai, itu adalah sesuatu yang berkesan, valuable memory buat saya. Contoh nih ada Bapak Gita Wirjawan, kalau nggak ada interview di Everest Media mungkin saya nggak akan tahu dia punya pemikiran seperti itu, jawabannya berbeda, dan something kayak very valuable. Saya nggak bisa dapatkan let's say saya ngobrol dengan ibu saya, misalnya, temen-temen, atau saya punya circle. Tapi dengan mendengarkan orang-orang yang kita interview inilah itu satu kesan pesan yang menurut saya nggak bisa didapatkan di industri lain yang saya pernah bekerja sebelumnya," terang Shasha.
Selain itu, Everest Media juga membuat Shasha bekerja dengan Grace yang notabene berasal dari keluarga pebisnis besar di Indonesia. Baginya, hal ini merupakan sebuah kehormatan karena ia ikut ketularan prinsip hidup baik yang diajarkan dalam lingkup keluarga Tahir.
"I feel really honored to know her as individual dan juga as a working partner. Karena bukan cuma masalah background, tapi masalah she is as a person. Saya ngerasa tiap kerja, value-value yang saya dapatkan itu nggak bisa saya dapatkan dari background kelas saya. Contoh, apa yang dia dapatkan dari bapaknya, karena saya dekat dengan Grace, dari papanya itu bisa nyampe ke saya. Jadi memang I love to learn. I love to listen to other people punya omongan, dalam artian mereka punya value apa, perspektif apa, karena it's very very interesting for me. Dengan adanya Grace Tahir ini, saya rasa value yang saya pegang sampai sekarang itu, kamu harus memberikan impact kepada orang lain," ungkapnya.
Popbela.com/Zikra Mulia Irawati
Menutup perbincangan yang isinya "daging" ini, Shasha memiliki harapan sederhana untuk para pelaku media Indonesia agar dapat memberi sumbangsih dalam kemajuan bangsa melalui karyanya. Ia ingin, konten yang dikonsumsi masyarakat tak sekadar sensasi yang mengejar jumlah penonton.
"Saya harap mungkin para pelaku media itu bisa terus memberikan sesuatu yang untuk kemajuan kita semua lah. Mungkin terdengar klise, but we still need that everytime. Just spread what positivity, anything. Konten-konten yang bukan cuma mengejar views, tapi juga ada bobotnya gitu. Kemasannya terserah lah lo mau buat kayak apa. Cuma harus tetap ada bobot yang pada saat kita lempar itu konten, we make sure at least itu orang bisa dapet something dari nonton kamu punya konten. No matter how small," pungkasnya.
Setuju banget, deh, dengan pernyataan di atas. Ingat Bela, tontonanmu mendefinisikan siapa dirimu. Oleh karena itu, kamu juga jangan lupa nonton dan subscribe kanal Grace Tahir di YouTube, ya!