Bekerja di rumah atau nggak harus datang ke kantor menjadi impian bagi semua generasi millennials saat ini. Nggak perlu bermacet-macet ria di jam pergi dan pulang kantor, bisa bebas traveling tanpa memikirkan jatah cuti, hingga terbebas dari drama-drama kehidupan kantor menjadi alasan tersendiri mengapa bekerja di rumah menjadi cita-cita mereka.
Namun sayangnya, nggak ada yang menyadari bahwa di balik kenyamanan yang terlihat itu tersimpan satu permasalahan besar yang mengintai bagi pekerja ‘rumahan’. Yakni adanya kesenjangan upah (pay gap) yang didasarkan pada gender. Kok bisa?
