Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
jobdesk content moderator
Pexels.com/Christina Morillo

Intinya sih...

  • Jobdesk content moderator meliputi meninjau, menghapus, dan merespons konten yang tidak pantas atau berbahaya, serta berkolaborasi dengan tim untuk meningkatkan kebijakan dan prosedur moderasi.

  • Tipe-tipe content moderator mencakup Community Content Moderator, Live Content Moderator, AI-Assisted Content Moderator, Policy Enforcement Moderator, Child Safety Content Moderator, dan Quality Assurance Content Moderator.

  • Syarat menjadi content moderator termasuk pengalaman di bidang konten digital atau media sosial, kemampuan analitis dan integritas yang kuat, serta kondisi mental yang stabil dan tangguh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meski semua orang sekarang sudah bisa mengakses internet, ruang digital tetap dibuat agar menjadi tempat yang aman bagi para penggunanya. Hal ini tak terlepas dari jobdesk content moderator yang menyaring konten pengguna agar tak melanggar pedoman dan standar komunitas.

Namun, bekerja sebagai seorang content moderator tak semudah kedengarannya. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban karena hasil pekerjaannya berdampak langsung kepada jutaan pengguna internet.

Lalu, apa saja jobdesk content moderator pada umumnya? Simak informasi lengkap tentang profesi ini lewat rangkuman berikut!

Jobdesk content moderator

Pexels.com/Christina Morillo

Secara keseluruhan, seorang content moderator bertugas me-review konten agar bebas dari yang tidak pantas atau berbahaya. Lebih rinci, berikut daftar jobdesk content moderator yang perlu kamu ketahui:

  • Meninjau dan memoderasi konten yang dibuat pengguna untuk agar tetap mematuhi pedoman komunitas dan persyaratan layanan,

  • Mengidentifikasi dan menghapus konten yang berisi ujaran kebencian, kekerasan, aktivitas ilegal, atau materi terlarang lainnya,

  • Menindaklanjuti konten yang memerlukan peninjauan lebih lanjut kepada moderator senior atau departemen lain,

  • Menanggapi pertanyaan pengguna dan laporan konten yang tidak pantas secara tepat waktu dan sensitif,

  • Mendokumentasikan tindakan yang diambil pada tinjauan konten untuk tujuan akuntabilitas dan pelatihan,

  • Berpartisipasi dalam pengembangan dan penyempurnaan kebijakan dan prosedur moderasi konten,

  • Berkolaborasi dengan anggota tim lain untuk membahas tren konten dan berbagi wawasan tentang potensi risiko,

  • Memberikan feedback kepada tim pengembangan produk untuk meningkatkan alat moderasi konten dan mekanisme pelaporan pengguna,

  • Tetap mengikuti perkembangan perubahan fitur platform, standar komunitas, dan pertimbangan hukum yang relevan,

  • Membantu dalam pelatihan dan pendampingan moderator konten baru,

  • Bekerja sama dengan penegak hukum bila diperlukan untuk memastikan keselamatan pengguna dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum, dan

  • Menjaga integritas dan melindungi privasi pengguna saat menangani informasi sensitif.

Tipe-tipe content moderator

Pexels.com/Anna Shvets

Mengingat cakupan jobdesk yang luas, biasanya pekerjaan content moderator akan dibuat lebih spesifik. Hal ini berlaku terutama jika skala perusahaannya besar dan memiliki banyak fitur yang bisa diakses pengguna.

Mengutip dari Teal, ternyata ada beberapa tipe content moderator dengan jobdesk yang lebih spesifik agar kurasi konten bisa dilakukan dengan lebih cermat. Berikut pembagiannya:

  1. Community Content Moderator, bertanggung jawab untuk memantau konten buatan pengguna, seperti postingan forum, dan komentar. Moderator ini sering berinteraksi langsung dengan pengguna, memberikan dukungan dan panduan sekaligus mengelola konflik dan menegakkan aturan.

  2. Live Content Moderator, secara khusus mengawasi konten real-time, seperti streaming video langsung, live chat, dan sesi interaktif. Mereka harus mengambil keputusan yang cepat dan akurat untuk menangani konten yang tidak pantas atau berbahaya saat muncul.

  3. AI-Assisted Content Moderator, bekerja sama dengan algoritma pembelajaran mesin dan sistem otomatis untuk mengidentifikasi dan mengeskalasi konten bermasalah untuk ditinjau secara manual. Moderator ini terampil dalam melatih dan menyempurnakan model AI untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi agar bisa meninjau konten buatan pengguna dalam jumlah besar.

  4. Policy Enforcement Moderator, berfokus pada penerapan dan penegakan kebijakan konten platform. Mereka meninjau konten yang telah ditandai oleh pengguna atau sistem AI untuk menentukan apakah konten tersebut melanggar aturan tertentu dan mengambil tindakan yang sesuai, yang dapat mencakup penghapusan konten, penangguhan akun, atau pemberian peringatan.

  5. Child Safety Content Moderator, secara khusus bertugas melindungi anak di bawah umur dari eksploitasi dan konten berbahaya daring, termasuk perundungan siber, grooming, dan materi pelecehan seksual anak. Moderator ini bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan perlindungan anak untuk melaporkan aktivitas ilegal dan mendukung keselamatan pengguna muda.

  6. Quality Assurance Content Moderator, bertanggung jawab untuk menjaga kualitas keseluruhan upaya moderasi konten, termasuk melakukan audit, memberikan umpan balik kepada moderator lain, dan memastikan praktik moderasi konsisten dan efektif. Peran ini sering kali melibatkan analisis data untuk mengidentifikasi tren dan area yang perlu ditingkatkan dalam proses moderasi.

Syarat jadi content moderator

Pexels.com/Judit Peter

Lowongan content moderator biasanya terbuka untuk berbagai jurusan. Hanya saja, pelamar harus punya pengalaman di bidang konten digital atau media sosial serta paham cara mengoperasikan teknologi dan internet. Oleh karena itu, lulusan jurusan Ilmu Komunikasi dan Teknologi Informasi biasanya lebih disukai.

Sementara itu, soft skill yang harus dimiliki adalah kemampuan analitis dan integritas yang kuat. Content moderator harus mampu menerapkan panduan yang kompleks pada contoh-contoh dunia nyata sekaligus berkejaran dengan waktu. Mereka harus berorientasi pada detail, memiliki penilaian yang sangat baik, dan memiliki tingkat kesadaran budaya dan kontekstual yang tinggi.

Memiliki kondisi mental yang stabil dan tangguh juga diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini. Seorang content moderator berisiko terpapar konten yang sensitif, mengganggu, atau kontroversial secara berulang. Meski perusahaan biasanya menyediakan jaminan perlindungan kesehatan mental, kamu yang tertarik dengan profesi ini harus punya kontrol emosi yang baik agar tidak merugikan diri sendiri di kemudian hari.

Industri apa saja yang memiliki pekerjaan content moderator?

Pexels.com/Mikhail Nilov

Content moderator merupakan pekerjaan yang biasanya terdapat di perusahaan yang memiliki platform digital dan konten buatan pengguna (UGC). Contohnya antara lain media sosial, media massa, e-commerce, game online, startup teknologi, perusahaan multinasional, hingga layanan Business Process Outsourcing (BPO).

Jadi, bisa dibilang peluang kerja menjadi content moderator cukup menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan. Pekerjaan ini cocok untuk kamu yang menyukai lingkungan kerja terstruktur. Jenjang kariernya beragam. Kamu bisa memulai sebagai staf, lalu berlanjut menjadi moderator senior, ketua tim, supervisor, manajer konten, hingga kepala standar komunitas.

Tertarik untuk bekerja menjadi seorang content moderator, Bela?

Editorial Team

EditorAyu Utami