Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
pexels.com/rawpixel.com
pexels.com/rawpixel.com

Rasa bersalah bukan emosi yang menyenangkan untuk dirasakan. Saat lupa dengan ulang tahun seseorang atau melukai perasaan seseorang, kamu berhak untuk merasa bersalah. Sama halnya saat melewatkan deadline pekerjaan atau membuat kesalahan di kantor, rasa bersalah itu nggak dapat dihindari.

Namun terkadang, sebagian orang sering merasa bersalah pada sesuatu hal yang sebenarnya nggak perlu mendapatkan emosi itu. Mereka membiarkan dirinya tenggelam dalam perasaan negatif itu saat melakukan sesuatu yang faktanya, adalah haknya dalam pekerjaannya. Melansir dari Wise Bread, ini delapan hal yang sebenarnya nggak perlu diikuti dengan rasa bersalah.

1. Mengambil libur saat membutuhkannya

unsplash.com/bruce mars

Salah satu keluhan bagian HR adalah pegawainya yang jarang mengambil libur atau nggak mengambil cuti yang cukup untuk beristirahat. Ini terjadi karena para pegawai takut merasa bersalah atau menganggap waktu istirahat itu kurang dibutuhkan. Faktanya, masing-masing pekerja membutuhkan waktu untuk istirahat, dan nggak perlu merasa bersalah untuk mengambil cuti karena itu telah disediakan oleh perusahaan. Orang-orang dari bagian HR pun mengaku nggak ingin para pegawainya terbebani atau membenci pekerjaannya. Jadi, nggak salah, kok, mengambil cuti!

2. Pulang lebih cepat ketika kemarin bekerja lembur

unsplash.com/bruce mars

Lembur setiap hari pasti melelahkan, ya, Bela? Mengapa nggak pulang cepat ketika kemarin sudah bekerja lebih dari batas waktu yang telah ditentukan? Nggak semua perusahaan menerapkan sistem kehadiran dan jam kerja seperti ini, namun nggak ada salahnya untuk berbicara pada atasan tentang keinginanmu pulang lebih awal dengan alasan yang jelas. Atasan yang baik tentu akan memberikanmu izin untuk pulang lebih cepat. Nggak perlu merasa bersalah untuk meminta hal ini sebab dirimu sudah bekerja lebih dari jam yang ditetapkan dalam kontrak.

3. Bersaing dengan rekan kerja untuk mendapatkan promosi

pexels.com/rawpixel.com

Sebuah posisi dibuka untuk siapapun yang ingin mengisinya. Artinya, kamu dan rekan kerja memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya. Dengan kata lain, nggak perlu merasa bersalah atau nggak enak dengan rekan kerja ketika ingin bersaing mendapatkan promosi. Ini adalah bisnis, dan ini adalah kariermu. Konsentrasi pada diri sendiri dan minatmu, lalu kejar promosi itu dengan mengerahkan segenap kemampuanmu. Selama bersaing dengan sehat, nggak perlu merasa bersalah dengan rekan kerja.

4. Mengatakan pada seseorang kalau idenya kurang bagus

pexels.com/rawpixel.com

Seringkali, orang-orang merasa bersalah ketika mengatakan pada rekan kerjanya kalau ide yang dikeluarkan itu kurang tepat atau kurang bagus. Karena ketakutan itu, mereka nggak melakukannya, kemudian memilih untuk berkata, "Ok," atau "Nggak masalah". Sikap ini kurang baik dalam berbisnis atau pada orang yang memiliki ide itu. Dengan mengatakan yang sejujurnya, bukan berarti kamu mengatakan kalau rekan kerjamu kurang berkompeten. Nggak selalu dan nggak sepenuhnya seperti itu. Seseorang yang hebat bisa mengeluarkan ide yang jelek, dan nggak masalah untuk membantahnya selama itu dilakukan dengan cara yang sopan. Jika dibiarkan, kamu berpotensi untuk menanggung hasil yang kurang bagus dalam pekerjaan kalian nanti.

5. Melaporkan seseorang ke bagian HR

unsplash.com/Pixabay

Ada banyak alasan untuk melaporkan seseorang ke bagian HR. Boleh jadi karena alasan pelecehan seksual, rasisme, bullying, pilih kasih dalam pekerjaan, aktivitas ilegal, dan sebagainya yang mengacu pada pelanggaran dari kebijakan HR. Nggak peduli jika orang itu adalah atasan, rekan kerja, kerabat, atau siapapun itu, nggak seharusnya membuatmu merasa bersalah ketika melaporkan mereka. Karena faktanya, orang itu melakukan kesalahan dan perlu ditindaklanjuti. Namun tentunya, kamu perlu mengajak orang itu berdiskusi secara pribadi untuk menegurnya dengan cara yang sopan. Namun jika nggak menunjukkan sikap kapok, sudah saatnya menghubungi HR!

6. Menolak cinta rekan kerja

Nggak menutup kemungkinan munculnya benih-benih cinta dalam lingkungan kerja. Jika merasa saling suka, nggak masalah untuk melanjutkan hubungan dari rekan kerja menjadi sepasang kekasih. Namun jika kamu nggak merasakan hal yang sama dengan rekan kerjamu, menolaknya bukan suatu hal yang perlu kamu takuti. Dalam lingkungan kerja, bersikap sopan adalah hal yang penting untuk dilakukan. Namun itu nggak termasuk menerima cinta rekan kerja. Jadi, jangan merasa bersalah, ya!

7. Menegur seseorang

unsplash.com/Pixabay

Bukan hal yang mudah untuk menegur seseorang, terlebih jika dia adalah temanmu sendiri. Namun, kamu nggak boleh merasa bersalah atau nggak enak untuk menegurnya jika ia melakukan sebuah kesalahan atau kecurangan dalam pekerjaan. Bagaimana melakukannya? Semua tergantung padamu. Namun yang pasti, jangan melakukannyna secara kasar. Pun jangan terlalu lembut karena itu akan mengurangi efek teguranmu padanya. Susun kalimat yang sesuai, kemudian sampaikan padanya. Rasa bersalah nggak seharusnya bermain di sini. Ini adalah bagian dari dunia kerja dan jika seseorang nggak dapat menerimanya, ia berada di jalan yang salah.

8. Melaporkan perusahaan jika berlaku curang

Jika perusahaan tempatmu bekerja melakukan aktivitas ilegal atau tindak kecurangan yang dapat membahayakan pegawainya, termasuk kamu, jangan merasa bersalah untuk melaporkannya pada pihak yang berwajib. Ini dikenal dengan istilah Whistleblower. Jangan takut dan jangan merasa bersalah, ada undang-undang yang melindungi orang yang melaporkan tindakan kecurangan ini dari pelaku. Benar kalau sikapmu ini dapat menyebabkan beberapa orang kehilangan pekerjaannya, namun mereka melakukan kesalahan yang dapat memberikan dampak-langsung maupun nggak langsung-padamu. Jadi, laporkan, dan jangan merasa bersalah melakukannya.

Jangan sampai rasa bersalah menahanmu untuk melakukan delapan hal ini. Karena daftar sikap maupun tindakan di atas merupakan hakmu yang dapat kamu lakukan. Lalu ketika melakukannya, jangan biarkan rasa penyesalan maupun rasa bersalah menguasaimu. Sebab sekali lagi, kamu berhak dan dapat melakukannya.

Topics

Editorial Team